Dua Tokoh Bersaing Ketat di Pemilu Malaysia, Mahathir Putuskan Mundur dari Kancah Politik

Dua Tokoh Bersaing Ketat di Pemilu Malaysia, Mahathir Putuskan Mundur dari Kancah Politik

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad-Istimewa-

Kegagalan partai-partai utama memenangkan mayoritas membuat mereka harus membangun aliansi mayoritas untuk membentuk pemerintahan. 

Tentunya melibatkan Raja, sesuai konstitusi Malaysia.

Raja memiliki kekuasaan untuk menunjuk Perdana Menteri dari seorang anggota parlemen yang diyakini dapat memimpin mayoritas.

Anwar mengklaim, koalisinya sudah memiliki cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.

BACA JUGA:Piala Dunia 2022 Qatar, Layanan QR Code tentang Islam di Kamar Hotel dan Kumandang Azan Memukau Pengunjung 

Ia mengaku sudah berbicara dengan sejumlah partai dan mengantongi 112 kursi (jumlah mayoritas) yang bisa membuat suatu partai membentuk pemerintahan.

"Pakatan Harapan telah membentuk blok terbesar di parlemen," kata Anwar seraya mengatakan akan mengirimkan surat kepada Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah untuk merinci koalisi pendukungnya.

Bila Anwar berhasil merebut kursi perdana menteri, mencatatkan sejarah dalam 25 tahun bahwa politisi beralih menjadi pewaris, menjadi perdana menteri, menjadi seorang tahanan yang dihukum karena sodomi, hingga menjadi tokoh oposisi terkemuka di Malaysia.

Upaya membangun aliansi juga terlontar dari mantan PM Muhyiddin. 

BACA JUGA:Kok Bisa Pelaku Penghina Ibu Negara Iriana Jokowi Belum Ditangkap, Begini Penjelasan Polisi

Dirinya juga telah siap untuk membentuk pemerintahan.

Muhyiddin berharap, diskusinya dengan koalisi lain bisa cepat selesai.

Satu di antara aliansinya yakni koalisi PM Ismail Sabri Yaakob.

Aliansi Muhyiddin mencakup partai konservatif Melayu-sentris dan partai Islami. 

BACA JUGA:Makin Ngeri, Covid-19 Hari Melonjak 5.172 Kasus, Jumlah Pasien Meninggal Bertambah Lagi

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: