Jangan Khawatir! Stok Pangan di Jakarta Berlimpah hingga Akhir Tahun, DKI Antisipasi Dampak Resesi 2023
Beras, Image oleh ImageParty dari Pixabay--
Tak haya itu, sejumlah komoditi juga akan mengguyur pasar di Jakarta.
Seperti bawang, telor, cabe itu semua terkendali.
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga beras medium di Jakarta Senin (7/11/2022) mengalami kenaikan dibandingkan pada Minggu (6/11/2022), yakni Rp 2.753 per kilogram.
Harga beras medium IR64 mencapai Rp 12.630 per kilogram.
BACA JUGA:Ini Cerita Masa Lalu Balai Kota Bandung yang Dijilat si Jago Merah
Sedangkan berdasarkan data pada laman Foodstation Tjipinang Jaya, stok beras di pasar induk itu per Minggu (6/11/2022) mencapai 38.278 ton.
Sumber beras tersebut berasal dari Jawa Barat yakni sekitar 35 persen dari Karawang, kemudian Cirebon 22 persen dan Jawa Tengah 14 persen.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta menilai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum memiliki jurus jitu untuk mengantisipasi potensi resesi ekonomi. Perlu sinergitas kerja antar BUMD untuk menjamin ketersediaan pangan dengan tujuan menjaga stabilitas harga.
Guna mengantisipasi dampak resesi 2023, Anggota Banggar DPRD DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan langkah penguatan di sejumlah BUMD.
BACA JUGA:Saat Liburan di Thailand Waspadai Beberapa Modus Penipuan, Diantaranya Atraksi Wisata
BUMD dimaksud yakni, Perumda Dharma Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
Menurut Farazandi, BUMD harus memiliki program kerja di tahun 2023 untuk dijadikan pedoman antisipatif ketika resesi ekonomi bernar-benar menerjang Jakarta.
“Segera dibentuk super holding pangan seperti yang dilakukan di nasional," tutur dia.
Ia menegaskan, marwah BUMD pangan harus dikembalikan.
BACA JUGA:10 Pelaku Tawuran Pelajar di Tangerang Ditangkap Polisi, Enam Diantaranya Anak-anak
Sumber:
