IPW Persoalkan Rekam Jejak Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Djajadi

IPW Persoalkan Rekam Jejak Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Djajadi

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian Djajadi.--PMJ news

"Tambang-tambang ilegal ini terjadi di Kalimantan Timur," kata Sugeng.

Sayangnya, tambang-tambang ilegal tidak ditindak. 

Karena itu, ia menduga ada praktik pembagian uang perlindungan pada kalangan petinggi kepolisian di Kaltim dan Mabes Polri.

Pernyataan Sugeng itu mengacu pada catatan Ferdy Sambo.

BACA JUGA:Terungkap, Ternyata Ini Alasan KPK Cuma Periksa Lukas Enembe Selama 1,5 Jam

"Ini yang terekam saya lihat di buku hitam Sambo," beber dia.

Sugeng menyatakan bahwa ketika Ferdy Sambo telah meminta persoalan itu ditertibkan.

Ketika itu, Ferdy Sambo masih aktif sebagai kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

"FS (Ferdy Sambo, red) meminta supaya dilakukan penertiban karena perlindungan ini melibatkan jenderal-jenderal pada wilayah kepolisian lokal," ungkap Sugeng. 

BACA JUGA:DKI Sasar Satu Masjid di Tiap Kecamatan Jadi Rumah Ibadah Ramah Anak

Dalam buku hitam Ferdy Sambo, disebutkan bahwa uang perlindungan digunakan untuk operasional kegiatan yang tidak cukup anggarannya.

"Mau bagaimana coba? Oleh karena itu, saya katakan bahwa praktik tambang yang melibatkan aparat ini, cuma berada di ujung saja karena ada residu kebijakan yang tidak jelas terkait dengan tambang," katanya. 

Selain praktik tambang ilegal di Kalimantan Timur, praktik serupa juga terjadi di kalimantan Selatan.

Sugeng menambahkan, ada kekhawatiran terjadi kemerosotan tingkat kepercayaan publik terhadap Polda Kalsel karena dipimpin Irjen Andi Rian.

BACA JUGA:Agar Otak Tidak Sering Lupa, Dokter Bilang Penuhi Empat Bahan Baku Ini

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: