News

Diskusi LQ Indonesia Lawfirm: AKBP Jerry Siagian 'Joker Merah' yang Terima Duit Setoran 303

JAKARTA, FIN.CO.ID - Isu adanya setoran uang judi kepada polisi belakangan ramai dibicarakan publik. 

Ini setelah munculnya bocoran skema konsorsium 303 yang dikomandani Ferdy Sambo dan viral di media sosial.

(BACA JUGA:Polda Metro Jaya Dikaitkan Konsorsium 303 Kaisar Sambo, Zulpan: Jadi Begini...)

Pengacara Alvin Lim dari LQ Indonesia Lawfirm melalui Channel Youtube QUOTIENT TV menghadirkan narasumber yang mengaku tahu betul seluk beluk setoran 303 ke oknum Polri. 

Termasuk siapa saja oknum polisi yang menerima duit setoran tersebut. Narasumber yang wajahnya diblur itu menjelaskan secara detail aliran dana dari bandar judi online ke oknum polisi. 

Sumber tadi menyebut nama mantan Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Raymod Siagian dan Ferdy Sambo. 

Keduanya sama-sama ditahan karena terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

(BACA JUGA:DPR: Kematian Brigadir J Tidak Sia-sia, Konsorsium 303 Mencuat ke Publik Jangan Biarkan Kapolri Sendirian)

"Dulu, Jerry Kanit II di Jatanras Polda Metro. Dari situ itu, dia ikut Sespim (Sekolah Staf Pimpinan, red). Waktu sespim ini, karena dia kan sudah kanit. Kanit II itu adalah tangan kanannya Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk mengawasi perjudian-perjudian darat di Jakarta," ujar narasumber seperti dikutip fin.co.id dari Chanel Youtube QUOTIENT TV berjudul PRAKTEK OKNUM POLRI, PMJ 303 PERJUDIAN ‼ pada Senin, 29 Agustus 2022. 

Selesai Sespim, lanjut narasumber tadi, Jerry Siagian ditempatkan di Dittipidum Bareskrim Polri. Saat itu, Direktur Tipidumnya adalah Ferdy Sambo. 

"Di situ dia (Jerry Siagian, Red) semakin dekat dengan Ferdy Sambo. Karena, dia basicnya sebagai koordinator penampung terima setoran wajib untuk judi darat dengan judi online.

"Setelah itu dia ditempatkan jadi Kasub di Jatanras Polda Metro itu, Dir-nya masih Nico. Yang sekarang jadi Kapolda Jawa Timur," imbuhnya.

(BACA JUGA:Konsorsium 303 Kaisar Sambo Tercium Kapolri, Listyo Sigit: Zaman Saya Judi Itu Tidak Ada)

Menurut narasumber tersebut, para penjudi wajib setor melalui Jerry Siagian. Nilai setorannya Rp 40 juta per minggu.

Sementara untuk setoran masing-masing Polres hingga Polsek jumlahnya berbeda. Untuk Polres Rp25 juta per minggu. Dulu, lanjut narasumber itu, saat ramai judi di Jakarta, untuk Kasat Rp10 juta.

"Penjudi itu pintar. Yang dikasih Kapolres dengan Kasat. Kalau di Polda Metro, setornya ke Jerry. Kalau tidak salah, Jerry itu Rp40 juta perminggu. Kanitnya ada 5, itu Rp 7,5 juta. Per lokasi," paparnya.

Sebulan, kata sumber tadi, Jerry dapat menerima setoran hingga mencapai Rp300 juta. Jika nilai setorannya kecil, maka akan ditangkap dan dimasukkan sel di Polda. 

(BACA JUGA:Panas! Komisi III DPR Saling Ribut di Depan Kapolri Perihal Judi Konsorsium 303 )

“Kalau setorannya kecil, ditangkap bawa ke Polda masukin sel yang sempit. Nanti di situ dibilang lu mau keluar gak? kalau mau keluar bayar sekian,” terangnya.

Sumber tadi mencontohkan kasus judi yang digerebek pada 10 Agustus 2018 silam. Kala itu, Polda Metro Jaya menangkap perjudian di daerah Jakarta Barat. Ada 9 orang yang ditangkap.

"Dibilang kalau mau keluar bayar Rp150 juta per orang. Akhirnya dibayar dan empat hari kemudian 9 orang ini dilepas,” tuturnya

Sosok AKBP Jerry Siagian belakangan ini menjadi sorotan. Namanya ikut terseret dalam skema Konsorsium 303 Ferdy Sambo yang viral di medsos. 

(BACA JUGA:Haris KNPI Soal Beredarnya Konsorium 303: Diduga Kuat Ada Perang Internal Ditubuh Polri)

Jerry Siagian, kata narasumber itu, adalah koordinator setoran uang judi. Dia juga disebut sebagai tangan kanannya Ferdy Sambo. 

Pada 26 Juli 2021, Jerry Raymond Siagian yang saat itu menjabat Kasubdit IV/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskimum) Polda Metro Jaya diangkat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Narasumber tadi mengatakan promosi Jerry Siagian tidak lepas dari peran Ferdy Sambo.

"erry bisa atur semua jabatan-jabatan yang ada di Polda Metro. Dia yang mencatat lho. Dia punya saya lihat. Kasat ini si A, baru dia kasih Ferdy Sambo. Lalu Ferdy Sambo titip ke SDM. Mutasi kalau AKBP ke atas diatur di SDM. Sementara bagian SDM, jelas takut sama Propam," terangnya.

(BACA JUGA:Ningsih Wanita 26 Tahun Jadi Bandar Judi Online, Omzet per Hari Rp3,9 Miliar)

Seluruh judi di Jakarta, jelas narasumber tersebut, berada di bawah kontrol Ferdy Sambo. 

"Dia tidak mau tahu, mau kalah atau menang. Pokoknya jatah yang harus disetor ke Jerry Rp40 juta. Intinya kalau sudah perintah Ferdy Sambo, tidak ada yang menolak," tukasnya. 

Narasumber itu mengibaratkan Jerry Siagian adalah Joker merah. 

"Popularitasnya itu Joker Merah. Dia lebih terkenal dari Ferdy Sambo. Kalau Ferdy Sambo malah orang-orang tertentu saja yang kenal. Orang daerah yang ketemu Ferdy Sambo paling yang punya Deli Serdang. Yang punya Semarang. Di Semarang ada dua perjudian besar. Di daerah Hasanuddin dan Candi. Bahkan di Candi hanya 1200 meter dari gedung Akpol," urainya.

(BACA JUGA:Brimob Bentak Wartawan di Sidang Etik Ferdy Sambo, Sherly Navita: Kalo Kasus Judi Online Dibentak Tidak Ya??)

Namun, tidak ada polisi lain yang berani menggerebek tempat itu. Sebab, tahu bahwa itu kawasan Ferdy Sambo. 

"Anda mungkin nggak tahu, orang kalau mau jadi Kapolda, Kapolres yang menentukan itu Kadiv Propam. Pada saat sidang, walaupun diloloskan tim lain, kalau Kadiv Propam nggak mau, ya nggak jadi," terangnya.

Dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dapat memperbaiki institusi Polri. 

"Pak Kapolri ini kesempatan baik mengembalikan citra Polisi. Kalau yang muda-muda tidak idealis maka hancurlah negeri ini," tutupnya. 

(BACA JUGA:Situs Judi Online Terdaftar PSE Kominfo, Ketua MUI: Perjudian Dapat Merusak Produktivitas dan Karakter Bangsa)

Seperti diberitakan, Irjen Ferdy Sambo dikabarkan mempunyai kelompok kerajaan di internal Mabes Polri.

Bahkan dalam kekaisaran atau kerajaan di internal Mabes Polri, Ferdy Sambo sangat berkuasa. 

Terkait adanya kekaisaran Ferdy Sambo di Mabes Polri, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo enggan mengomentarinya.

Dedi mengatakan pihaknya dalam hal ini Tim Khusus Polri tengah fokus menangani kasus penembakan Brigadir J.

(BACA JUGA:Aliran Dana Judi Online di Indonesia Mengalir ke Sejumlah Pihak dan Negara-negara Asia Tenggara)

Dedi menyebut Inspektorat Khusus (Itsus) saat ini sedang fokus pembuktian pembunuhan berencana dalam penerapan Pasal di kasus penembakan Brigadir J.

“Itsus saat ini fokus pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah (yaitu Pasal) 340 subsider 338 juncto 55 dan 56. Fokus di situ,” ujarnya, Kamis, 18 Agustus 2022 lalu.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menilai Ferdy Sambo, tersangka kasus penembakan Brigadir J mempunyai kelompok kerajaan yang sangat berkuasa di internal Mabes Polri.

Saat ini pendukung itu diperiksa terkait etik. Mahfud menilai, terdapat banyak masalah dalam internal Polri, terutama dalam kasus Brigadir J.

(BACA JUGA:Di Depan MKD DPR, Ketua IPW Akui Tidak Ada Aliran Dana ke Anggota DPR RI Terkait Kasus Ferdy Sambo)

Lanjut Mahfud, terkait keberadaan kelompok berkuasa tersebut yang menyebabkan proses penyidikan kasus menjadi terhambat secara struktural.

"Tapi di dalamnya (internal Polri) sendiri ada banyak masalah," ungkap Mahfud melalui kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022).

"Yang jelas ada hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," jelas Mahfud.

Walaupun tidak menjelaskan secara detail soal siapa saja anggota yang tergabung dalam kelompok berkuasa itu, tetapi Mahfud menegaskan mereka sempat menjadi penghalang dalam pengusutan kasus tersebut.

(BACA JUGA:PPATK: Uang Judi Online dari Indonesia Mengalir ke Negara-Negara Ini)

(BACA JUGA:Ketua LQ Indonesia Law Firm Alvin Lim: Benar Polisi Terima Uang Judi Online)

(BACA JUGA:Puan Maharani Dukung Kapolri Berantas Judi Online: Sudah Sewajarnya Dihukum Berat)

(BACA JUGA:Dukung Kapolri Berantas Judi Online, Kominfo Siap Blokir Situs Melanggar Hukum)

(BACA JUGA:Kapolri Berantas Judi Online dan Narkotika Demi Dapat Kepercayaan Masyarakat )

(BACA JUGA:Apa Benar Situs Judi Online Setor 200 Juta Perbulan? Ini Jawab Kemenkominfo)

(BACA JUGA:Kapolri Berantas Judi Online, Susi Pudjiastuti Beri Respons Mengejutkan )

 

Admin
Penulis