Infrastruktur

Bahlil Lahadalia: Infrastruktur Jadi Kunci Pertumbuhan Investasi

FIN.CO.ID - 2022-02-18 02:16:10

Bahlil Lahadalia: Infrastruktur Jadi Kunci Pertumbuhan Investasi

Ilustrasi - Waskita Toll Road bakal divestasi empat ruas jalan tol tahun 2022

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi kunci dari pertumbuhan investasi. 

Dukungan infrastruktur sangat diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan investasi yang tahun 2022 ini ditargetkan mencapai Rp1.200 triliun. 

Hal itu ia sampaikan saat menjadi keynote speech dalam pembukaan Rakorbangwil Kementerian PUPR yang diselenggarakan di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis 17 Februari 2022. 

(BACA JUGA:Pemerintah Diminta Kembangkan Jalur Rempah untuk Kesejahteraan Masyarakat Indonesia Timur)

Bahlil mencontohkan, salah satu kisah sukses infrastruktur menunjang investasi terjadi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah. 

Menurutnya, apa yang dilakukan Kementerian PUPR di KIT Batang, harus bisa menjadi prototipe pembangunan kawasan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia. 

KIT Batang sendiri merupakan salah kawasan industri yang sangat diminati oleh para investor. 

(BACA JUGA:Asyik Nih! PUPR Siapkan Rusun Penginapan untuk Penonton MotoGP Mandalika)

"KIT Batang ini harus menjadi prototipe pembangunan kawasan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia, karena saat ini kawasan tersebut sangat pesat dan banyak diminati investor," kata Bahlil.

Bahlil menuturkan, salah satu penyebab KIT Batang diserbu investor adalah karena akses jalan atau infrastruktur konektivitas menuju lokasi tersebut yang sangat baik. 

"Saya tentu mengapresiasi Kementerian PUPR yang telah membangun akses dan konektivitas jalan yang bagus sehingga banyak sekali investor yang masuk ke KIT Batang," ujarnya. 

(BACA JUGA:500 Kontraktor Preservasi Jalan Bakal Masuk E-Katalog, Belanja Infrastruktur Ke Depan Gak Pakai Sistem Lelang )

Sebagai informasi saja, KIT Batang dibangun diatas lahan seluas 4.300 hektar dan terbagi menjadi tiga klaster, yaitu kawasan industri seluas 3.100 hektar, distrik inovasi 800 hektar, distrik rekreasi 400 hektar.

Bahlil mengungkapkan, saat ini masih banyak kawasan ekonomi dan kawasan industri yang kondisinya sudah baik, namun akses jalannya masih bermasalah. 

Salah satu contohnya seperti di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, dimana akses jalan menuju lokasi tersebut terlalu sempit dan berlubang. 

(BACA JUGA:LMAN Danai Pembebasan Lahan Tol Binjai-Langsa Rp650 Miliar)

Dia berharap agar Kementerian PUPR dapat menyusun program pembangunan infrastruktur terutama akses jalan menuju kawasan-kawasan ekonomi. Hal ini penting untuk meningkatkan investasi yang masuk ke dalam negeri. 

"Dengan adanya jalan dan konektivitas menuju kawasan perekonomian tentu memudahkan para investor untuk masuk dan kemudian jadi efisien, supaya lebih murah sehingga kita kompetitif dengan negara lain," pungkasnya.

Admin
Penulis