Pro Kontra Parpol terhadap Sistem Pemilu, Ada Untung dan Rugi

Pro Kontra Parpol terhadap Sistem Pemilu, Ada Untung dan Rugi

Ilustrasi pemilu. (ist)--

"Sehingga perolehan suaran akan cukup minim bila hanya andalkan pemilih partai," tutur Dedi.

Ia berpendapat, Partai Gerindra sebetulnya punya kesempatan mendulang suara bila menggunakan sistem proporsional tertutup.

Figur Ketum Gerindra Prabowo Subianto bisa menarik suara, seperti posisi Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Namun, faktor Prabowo ini bersyarat.

BACA JUGA:Memandang IKN, Meletakkan Tonggak Sejarah Peradaban Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Partai Gerindra dapat melesat bila Prabowo kembali bertanding sebagai calon presiden.

Sementara Megawati tidak harus maju calon presiden untuk mengangkat suara PDIP.

Dedi memandang, proporsional tertutup sebetulnya memberikan keuntungan partai dan pemilih.

Partai politik menjadi lebih kuat dan pemilih tidak repot.

BACA JUGA:Link Download GB WhatsApp 2023 Apk v17.20, Nikmati Fitur Unggulan Terbaru

Sementara sistem proporsional terbuka mempunyai potensi membuat parpol menjualbelikan nomor urut calon anggota legislatif.

Maknanya, memberi kesempatan yang lebih besar pada calon legislatif yang punya modal besar dan kantong super tebal.

"Ini yang membuat PDIP merasa perlu membangun kekuatan dan mempertahankan kekuasaan lewat sistem proporsional tertutup," pungkas Dedi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: