Fenomena, Milenial Juga Gandrung Konsumsi hingga Meracik Jamu, Seperti Apa?

Fenomena, Milenial Juga Gandrung Konsumsi hingga Meracik Jamu, Seperti Apa?

Generasi ikuti pelatihan meracik minuman dengan menggunakan bahan tradisonal. (ist)--

Untuk lebih jelasnya, masyarakat sebaiknya mengenali titik kritis kehalalan jamu.

Boleh jadi, bahan dasar yang digunakan masuk kategori haram.

Sehingga tidak bisa mendapatkan sertifikat halal. 

Terdapat pula jamu yang murni berasal dari tumbuhan dan bahan herbal, sehingga halal dikonsumsi. 

BACA JUGA:Ini Alasan Tanah Sitaan Satgas BLBI di Puncak Diusulkan jadi Tempat Pemakaman Umum

Hanya saja, ada juga jamu yang disajikan dengan bahan lain yang tidak halal.

Untuk itu, perlu menghindari jamu yang tidak halal.

Kenali Jenis jamu dan cermati titik kritis kehalalannya.

- Jamu Gendong

BACA JUGA:Pembunuh Wanita Dibungkus Selimut Ternyata Sang Pacar, Dibantu Sekuriti Buang Jasad di Sawah Besar

Pada awalnya, jamu disajikan dalam bentuk rebusan atau ekstrak dari berbagai jenis dedaunan dan rempah-rempah yang dihaluskan dengan cara ditumbuk. 

Setelah dicampur dengan air dan gula merah secukupnya, jamu tersebut kemudian disaring dan disimpan di dalam botol kemudian siap dikonsumsi.

Jamu gendong biasanya diproduksi dalam skala kecil rumahan. 

Jamu ini dijual berkeliling dengan cara digendong, meskipun saat ini ada juga yang menggunakan sepeda atau sepeda motor.  

BACA JUGA:Rayakan Hari Listrik Nasional ke-77, Pegawai PLN Donasikan Gajinya Wujudkan Mimpi 3.607 Keluarga

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: