JAYAPURA, FIN.CO.ID - Ternyata total 12 orang terlibat dalam perencanaan pembunuhan terhadap empat warga di Mimika, Papua dengan cara mutilasi.
Terungkapnya 12 orang yang terlibat dalam perencanaan mutilasi empat warga Nduga di Mimika dibeberkan Direktur Reskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmadani.
Dikatakannya, 12 orang terlibat perencanaan mutilasi terungkap dari rekonstruksi yang telah dilakukan pihaknya.
(BACA JUGA:Nasib 6 Oknum TNI AD Tersangka Mutilasi Warga di Mimika Ditentukan di Makassar dan Jayapura)
(BACA JUGA: 6 Anggota TNI AD Pelaku Mutilasi Warga Papua Segera Disidang, Pangdam Cenderawasih: Dijerat Pasal Berlapis)
Dijelaskannya pembunuhan dengan mutilasi telah direncanakan 12 orang sejak tanggal 20 Agustus.
"Memang rencana pembunuhan sebelum eksekusi dilakukan 12 orang termasuk delapan anggota TNI AD di kawasan SP 1 Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada 20 Agustus lalu. Di SP 1 ada tiga tempat kejadian perkara," katanya, Rabu, 7 September 2022.
(BACA JUGA: 6 Oknum TNI AD yang Mutilasi 4 Warga Papua Digunduli )
(BACA JUGA:Tips Menanak Nasi Ini untuk Cegah Diabetes dan Penyakit Jantung)
Diungkapkannya berdasarkan keterangan para saksi saat rekonstruksi yang dilaksanakan di Timika, Sabtu (3/9), terungkap rencana pembunuhan dipimpin tersangka yang adalah anggota TNI AD sedangkan sasaran korbannya ditentukan oleh RMH, yang hingga kini masih buron dan masuk dalam DPO.
Dalam rekonstruksi nampak peran masing-masing pelaku dalam insiden pembunuhan yang dilakukan dengan cara memutilasi tubuh korban yang dimasukkan ke dalam enam karung berbeda yakni empat karung berisi tubuh korban dan dua karung berisi kepala dan kaki korban.
(BACA JUGA: Gibran Rakabuming Bawa Kabar Baik, Akan Ada Penambahan Jumlah Penerima BLT BBM)
(BACA JUGA:Dapat Pesan Menohok dari Hacker Bjorka, Menkominfo Merespons)
"Jasad korban dibuang di sungai yang ada di sekitar Pigapu dan jasad bagian badan ditemukan pada 22 Agustus namun karung berisi kaki dan kepala hingga kini belum ditemukan," kata dia.
Ia katakan, keempat jasad korban hingga kini masih disimpan di RSUD Timika dan masih ada satu jasad yang menunggu hasil identifikasi yang dilakukan laboratorium forensik Polda Papua.
