Pemuda Muhammadiyah Imbau Seluruh Kader se-Indonesia Laporkan AP Hasanuddin di Polda Setempat

Pemuda Muhammadiyah Imbau Seluruh Kader se-Indonesia Laporkan AP Hasanuddin di Polda Setempat

bendera muhammadiyah--

Pemuda Muhammadiyah Imbau Seluruh Kader Laporkan AP Hasanuddin 

- Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Yogyakarta mengimbau kepada seluruh PWPM se-indonesia agar melaporkan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin alias AP Hasanuddin ke Polda wilayah masing-masing. 

"PWPM DIY menghimbau kepada PWPM seluruh Indonesia untuk segera melaporkan Saudara APH ke POLDA wilayah masing-masing atas tindakan pidana ancaman pembunuhan warga Muhammadiyah," tulis PWPM Yogyakarta dalam keterangan Pers dikutip Selasa 25 April 2023.

PWPM mengecam komentar provokatif AP Hasanuddin yang mengancam akan membunuh semua warga Muhammadiyah. Apalagi komentar provokatif itu dilakukan oleh seorang ASN dI BRIN. 

BACA JUGA:

"Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Saudara APH tersebut telah masuk ke dalam kategori tindak pidana ITE yaitu menyebarkan ujaran kebencian sebagaimana diatur di dalam pasal 28 ayat (2) jo 45 ayat (2) UU ITE" katanya. 

Pemuda Muhammadiyah juga mendesak akun AP Hasanuddin untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada Persyarikatan Muhammadiyah dalam waktu 1x24 jam sejak surat ini dirilis.

Mereka juga mendesak MenPAN RB dan Kepala BRIN untuk bertindak tegas terhadap ASN yang berbicara tanpa ilmu dan bersikap premanisme. 

"Tindakan provokasi dan ancaman pembunuhan ini pastinya juga melanggar tata aturan sebagai ASN" katanya. 

PWPM menyebut, seharusnya BRIN dan seluruh ASN di dalamnya sebagai lembaga yang terdepan di bidang penelitian harus mengedepankan prinsip ilmu yang obyektif dan dibekali dengan sikap yang santun dalam penyampaiannya.

"Mendesak POLRI untuk segera mengusut tindak pidana yang dilakukan oleh Andi Pangerang Hasanuddin (APH) atas dugaan pelanggaran UU ITE & KUHP" katanya. 

Sebelumnya, Andi Pangerang Hasanuddin mengancam akan bunuh semua warga Muhammadiyah. Bahkan dia mengaku tidak takut jika komentarnya dibawa ke jalur hukum. 

Komentar tersebut diutarakan di kolom komentar status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.

Di status itu, Thomas Djamaluddin heran dengan Muhammadiyah yang tidak ikuti ketetapan pemerintah dalam penetapan 1 Syawal atau lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: