1 Syawal 1445 Muhammadiyah dan Pemerintah Berpotensi Berbarengan Rabu 10 April 2024

1 Syawal 1445 Muhammadiyah dan Pemerintah Berpotensi Berbarengan Rabu 10 April 2024

Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Bali, Jumat (21/4/2023). -ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo-

fin.co.id - Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali M. Safaruddin menyatakan sudah menyiapkan lokasi salat Idulfitri 1445 H. 

Ia juga memprediksi jemaah membludak karena berpotensi jatuhnya Idulfitri 1445 Hijriah yang ditetapkan Muhammadiyah sama dengan keputusan pemerintah.

“Memang kemungkinan besar akan bersamaan antara Muhammadiyah dan pemerintah pada Idulfitri tahun ini," ujarnya. 

"Namun tetap kita tunggu hasil sidang isbat nantinya, dan untuk lokasi tetap sudah kita siapkan,” kata dia di Denpasar, Minggu 7 April 2024.

BACA JUGA:12 Lokasi Sholat Idul Fitri 1445 Hijriah Muhammadiyah dan Jajaran yang Mengisi Khutbah

Safaruddin menyebut lokasi yang disiapkan Muhammadiyah Bali diantaranya di Denpasar yaitu Gedung Dakwah PWM Bali, Mushalla Ahmad Dahlan, Lapangan Niti Mandala Renon, dan Lapangan Stadion Ngurah Rai.

Selain Denpasar, juga disiapkan titik Shalat Ied di Tabanan yaitu Lapangan Alit Saputra dan Mushala Sridatul Muntaha, kemudian Kabupaten Badung di Lapangan Politeknik Negeri Bali.

Selanjutnya di Buleleng yaitu di area parkir bekas Pelabuhan Buleleng dan Gedung Dakwah PCM Gerokgak, serta di Jembrana di Masjid An Nur Muhammadiyah, dan Masjid Ash-shidiqiyah Sang Surya Gilimanuk.

“Jika berbarengan kita siapkan sedemikian rupa, baik parkir dan tempat salat sudah kita antisipasi jika sampai membludak. Sebelumnya juga pernah dan sering kok bersamaan,” ujarnya.

BACA JUGA:H-3 Lebaran 2024, Jasa Marga Mencatat 328.664 Kendaraan Telah Meninggalkan Jakarta

Safaruddin memetakan apabila salat Idulfitri berlangsung bersamaan pada Rabu, 10 April 2024 maka titik paling padat adalah Lapangan Niti Mandala Renon dan Stadion Ngurah Rai dengan kapasitas mencapai 1.000 orang.

Pada titik-titik tersebut, Muhammadiyah Bali sudah berkoordinasi dengan petugas keamanan agar membantu memperlancar kegiatan, termasuk meminta bantuan pecalang atau polisi adat Bali.

“Di setiap titik atau tempat Shalat Idul Fitri sudah kami siapkan tenaga keamanan, baik dari kami dan keamanan dari pecalang, termasuk kami sudah berkoordinasi dengan kepala lingkungan setempat, sehingga semua bisa terlibat dan saling bersinergi,” ujarnya.

Nantinya meskipun hasil Sidang Isbat menyebut 1 Syawal 1445 Hijriah berbeda dengan Muhammadiyah, Safaruddin menyebut mereka tetap mengikuti arahan pimpinan pusat Muhammadiyah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: