Menkopolhukam Mahfud MD Beri Klarifikasi Mengenai Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata, Begini Katanya

Menkopolhukam Mahfud MD Beri Klarifikasi Mengenai Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata, Begini Katanya

Menkopolhukam Mahfud MD (Instagram mohmahfudmd)--

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Wagub Jatim: Korban Jiwa Bertambah Jadi 174 Orang

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Bonek: Kemenangan Persebaya Surabaya yang Tak Berarti

Mahfud menyatakan, tindakan aparat di Malang tersebut akan menjadi evaluasi ke depan. Ia juga berjanji bakal mencari tahu peristiwa di balik tragedi Kanjuruhan ini.

"Yang jangka panjang, kita evaluasi dalam peristiwa ini, sesungguhnya di balik ini ada apa," ujarnya.

Sebelumnya, dikutip dari akun Instagram mohmahfudmd, Menkopolhukam menyampaikan bahwa setelah kejadian itu, ia telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta. 

Ia menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut dan berjanji bahwa pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik. 

BACA JUGA:Daftar Nama Korban Luka dan Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Malang, Lima Warga Blitar Tewas

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 129 Orang, Ketua Viking Bilang Begini

"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," tulis Mahfud MD. 

Mahfud juga menduga, ada over capacity di stadion Kanjuruhan pada pertandingan tersebut. Ia mengungkap dari kapasitas stadion 38 ribu orang, panitia malah mencetak tiket sebanyak 42 ribu tiket. 

Hal ini menjadi salah satu evaluasi yang akan dilakukan. 

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," tuturnya. 

BACA JUGA:Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Lemkapi Sebut Intelijen Kecolongan

BACA JUGA:Jokowi 'Tegur' PSSI Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Setop Liga 1 Sampai Evaluasi Dilakukan

"Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," sambungnya. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Mahfud MD (@mohmahfudmd)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: