Menkopolhukam Mahfud MD Beri Klarifikasi Mengenai Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata, Begini Katanya

Menkopolhukam Mahfud MD Beri Klarifikasi Mengenai Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata, Begini Katanya

Menkopolhukam Mahfud MD (Instagram mohmahfudmd)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Menkopolhukam Mahfud MD buka suara terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang berujung pada kerusuhan yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang. 

Sebagaimana diketahui, sebanyak 174 korban jiwa melayang dan 298 orang mengalami luka-luka, akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. 

BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Puluhan Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan Termasuk 2 Polisi

BACA JUGA:Kapolri Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 174 Jiwa

Penggunaan gas air mata oleh pihak Kepolisian diduga kuat menjadi penyebab banyaknya korban jiwa pada kerusuhan suporter tersebut. 

Mahfud MD pun kemudian angkat bicara mengenai penggunaan gas air mata tersebut. 

Dikutip dari detikcom, Mahfud Md menyampaikan alasan polisi menggunakan gas air mata ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Mahfud menyebut penggunaan gas air mata untuk memukul mundur suporter karena ada yang nekat ke lapangan hingga mengejar pemain.

BACA JUGA:Diperintah Jokowi, Kapolri Langsung Terbang ke Malang Cek Lokasi Tragedi Kanjuruhan

BACA JUGA:Penyebab Tragedi Kanjuruhan Gas Air Mata, Polri Langsung Buka Suara

Diketahui, gas air mata tidak boleh digunakan untuk meredam massa di dalam pertandingan sepak bola seperti diatur dalam ketentuan FIFA pada Bab III dan Pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan. 

Menurut Mahfud, penggunaan gas air mata pada pertandingan tersebut semata-mata karena penonton mengejar pemain sepakbola.

Mahfud mengatakan sekitar 2.000 orang turun untuk mengejar para pemain baik dari Arema FC maupun Persebaya. Oleh sebab itu, polisi menembakkan gas air mata agar situasi kembali kondusif.

"Ada yang mengejar Arema karena merasa kok kalah. Ada yang kejar Persebaya. Sudah dievakuasi ke tempat aman. Semakin lama semakin banyak, kalau tidak pakai gas air mata aparat kewalahan, akhirnya disemprotkan," kata Mahfud, Minggu 2 Oktober 2022. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: