Komnas HAM Papua Ungkap 9 Hasil Penyelidikan Kasus 6 Oknum TNI AD Mutilasi 4 Warga Mimika

Komnas HAM Papua Ungkap 9 Hasil Penyelidikan Kasus 6 Oknum TNI AD Mutilasi 4 Warga Mimika

Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey.-Screenshot YouTube/Cyberspy Indonesia-

"Komnas HAM Papua menilai rekonstruksi itu belum menggambarkan peran masing-masing pelaku," ungkap Frits Ramandey.

(BACA JUGA:6 Anggota TNI AD Pelaku Mutilasi Warga Papua Segera Disidang, Pangdam Cenderawasih: Dijerat Pasal Berlapis)

Pasalnya, Roy atau RMH yang bersama-sama dinyatakan polisi sebagai salah satu otak pembunuhan dan mutilasi itu belum tertangkap.

Komnas HAM Papua menerangkan rekonstruksi pada 3 September 2022 belum mengungkap secara utuh pembunuhan dan mutilasi yang terjadi pada 22 Agustus 2022.

Komnas HAM Papua juga mencatat bahwa sejumlah pelaku menolak memerankan adegan tertentu, sehingga peranan tertentu itu digantikan oleh orang lain.

Komnas HAM Papua juga menyatakan rekonstruksi pada 3 September 2022 itu memunculkan dugaan bahwa ada 2 prajurit Brigade Infanteri Raider/20 Ima Jaya Keramo lain yang juga terlibat pembunuhan dan mutilasi, namun belum dijadikan tersangka.

(BACA JUGA:Keroyok Warga Salatiga Hingga Tewas, 13 Anggota TNI Jadi Tersangka!)

Meski begitu, Komnas HAM Papua tidak menyebutkan nama ataupun pangkat kedua prajurit itu.

Pada temuan kedelapan, Komnas HAM Papua menerangkan hasil pertemuan mereka dengan keluarga para korban.

Frits Ramandey menyatakan keluarga korban mengutuk keras pembunuhan dan mutilasi itu.

Selain itu, keluarga korban menyatakan bahwa keempat korban merupakan warga sipil biasa, bukan simpatisan atau anggota kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

(BACA JUGA:Mengejutkan! Eks Kasum TNI Ungkap Pernyataan Tak Terduga Terkait Harga BBM Resmi Naik)

Bahkan keluarga korban juga menegaskan bahwa salah satu korban adalah kepala kampung di Kenyam.

"Keluarga korban menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu diselesaikan secara hukum, dan meminta transparansi dalam proses hukum itu," ucap Frits Ramandey.

"Keluarga korban juga menyatakan tidak akan membalas dendam atas kematian keempat korban," tambahnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: