Waskita Beton Precast Optimistis Kinerja Meningkat Pasca Homologasi PKPU

Waskita Beton Precast Optimistis Kinerja Meningkat Pasca Homologasi PKPU

Ilustrasi - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). (dok WSBP)--

WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta. 

Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera.

"WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya," lanjutnya.

(BACA JUGA:Waskita Bidik Jasa Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap)

Dengan diterbitkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan total nilai kontrak yang dikelola perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp6,8 triliun. 

Nilai tersebut nantinya akan menjadi Potensi Pendapatan Usaha WSBP hingga akhir tahun.

Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. 

Seperti yang diketahui, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun. 

(BACA JUGA:Dapat Suntikan Modal Rp9,44 Triliun, Waskita Optimis Selesaikan Tujuh Ruas Tol Khusus)

Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai penjuru wilayah di Indonesia.

Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini, antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow.

Strategi ini semakin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri 3 pilar utama yaitu Internal Reinforcement, Business Excellence, dan Technology & Digitalization, yang bertujuan untuk memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.

"Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah," pungkas dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: