Soal Anggota TNI Aniaya Definus Kogoya, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf

Soal Anggota TNI Aniaya Definus Kogoya, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf

Ilustrasi TNI--

 FIN.CO.ID - Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas perilaku oknum prajuritnya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang bernama Definus Kogoya.

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua dan kami akan terus bekerja agar kejadian yang seperti ini tidak terulang lagi masa mendatang, kami akan meningkatkan terus pengawasan-pengawasan kepada satgas yang melakukan tugas di daerah Papua," kata Izak di Subden Denma Mabes TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2024.

Izak berjanji kasus ini akan diusut secara tuntas dan akan menindak tegas sejumlah oknum prajuritnya tersebut.

BACA JUGA:

"Kita akan usut tuntas permasalahan ini, apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti. Tidak ada satupun yang akan lolos dari kasus ini, semua yang terlibat akan dihukum sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.

Ia mengaku tindakan yang dilakukan oleh sejumlah oknum tersebut melanggar hukum dan mencoreng nama baik TNI.

"Saya sebagai pangdam cendrawasih, atas nama TNI AD, mengakui bahwa perbuatan ini tidak dibenarkan, perbuatan ini melanggar hukum. Perbuatan ini mencoreng nama baik TNI. Perbuatan ini mencoreng upaya penanganan konflik di Papua," imbuhnya.

Lebih lanjut, Izak berjanji tindakan seperti ini tak akan terjadi lagi. Kata Izak, TNI akan melakukan langkah-langkah sesuai dengan kearifan lokal untuk menyelesaikan permasalahan di Papua.

"TNI akan melakukan langkah-langkah sesuai dengan kearifan lokal disini, ya kita akan melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Tanah Papua," tuturnya.

BACA JUGA:

Video Viral Oknum TNI Siksa Warga Papua 

Sebuah video beredar di jagat maya memperlihatkan seorang warga Papua disiksa oleh oknum anggota TNI beramai-ramai. 

Pria tersebut dimasukan ke dalam drum berisikan air dengan kedua tangannya diikat. Kemudian punggungnya disayat dengan pisau dan dipukul hingga air di dalam drum berubah warna merah karena darah. 

Kepala korban berulang kali dipukuli dan ditendang secara kejam oleh para pelaku yang bertubuh tegap, berkaos dan berambut cepak, dan salah satunya memakai kaos hijau bertuliskan angka 300.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: