Kejam! Oknum TNI Siksa Warga Papua, Tangan Diikat Tubuh Disayat dengan Pisau dan Dipukul hingga Tewas

Kejam! Oknum TNI Siksa Warga Papua, Tangan Diikat Tubuh Disayat dengan Pisau dan Dipukul hingga Tewas

Warga Papua disiksa TNI--Viral

FIN.CO.ID- Sebuah video beredar di jagat maya memperlihatkan seorang warga Papua disiksa oleh oknum anggota TNI beramai-ramai. 

Pria tersebut dimasukan ke dalam drum berisikan air dengan kedua tangannya diikat. Kemudian punggungnya disayat dengan pisau dan dipukul hingga air di dalam drum berubah warna merah karena darah. 

Kepala korban berulang kali dipukuli dan ditendangi secara kejam oleh para pelaku yang bertubuh tegap, berkaos dan berambut cepak, dan salah satunya memakai kaos hijau bertuliskan angka 300.

BACA JUGA:

Para penyiksa yang memukuli dan menendangi korban secara bergantian juga terdengar mengatakan ujaran kasar seperti, “Angkat muka, angkat muka, angkat muka, anjing, bangsat!” 

Kemudian seorang lagi berkata kepada rekannya yang sedang memukul korban, "Gantian, gantian, sabar dulu.” Ada juga yang berkata, "Jangan main tangan."  

Video tersebut ikut diunggah oleh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Papua, Veronica Koman. 

"Sekelompok tentara Indonesia menyiksa seorang pria Pribumi Papua Barat.  Waktu dan lokasi tepatnya masih belum diketahui, kemungkinan besar berada di Yahukimo. Setidaknya satu aktivis diketahui telah diancam oleh tentara karena mengunggah video tersebut di Facebook" tulis Veronica Koman di X, dikutip pada Ahad 24 Maret 2024 

Veronica mengatakan bahwa pria yang disiksa itu bernama Warinus Murib (18). Dia merupakan warga sipil yang sedang mencari kayu. Dia disiksa hingga meninggal dunia. 

BACA JUGA:

"Baru saja berbicara dengan anggota keluarga korban. Pria dalam video tersebut adalah Warinus Murib (18).  Ia merupakan warga sipil yang mencari kayu ketika ditangkap kemudian disiksa pada tanggal 3/2/24.  Sebelum meninggal, kakinya diikat ke kendaraan dan diseret sekitar 1 km" kata Veronica. 

Amnesty International Indonesia Desak Usut Tuntas

Menanggapi itu, Amnesty International Indonesia menuntut agar dibentuk tim pencari fakta terkait video penyiksaan itu. 

“Ini penyiksaan serius dan mengandung rasisme yang kuat. Selain semua pelaku non-Papua, coba dengar kata-kata makian pelaku sambil terus menyiksa. Kejam dan rasis," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid kepada wartawan, Minggu 24 Maret 2024.

"Kami mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh," sambungnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: