Status Siaga Tempur di Papua, Panglima TNI: Bukan Operasi Militer, Tapi

Status Siaga Tempur di Papua, Panglima TNI: Bukan Operasi Militer, Tapi

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono-Yoseph-ANTARA

Status Siaga Tempur di Papua, Panglima TNI: Bukan Operasi Militer - Paskagugurnya 5 prajurit TNI, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung menetapkan status siaga tempur di Papua.

 

5 Prajurit TNI gugur dalam misi pembebasan  pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

 

Diungkapkan Laksamana Yudo, penetapan status siaga tempur di tanah Papua bukan berarti pelaksanaan operasi militer.

 

"Siaga tempur, ditekankan lagi, kan selama ini kita sampaikan operasi teritorial, operasi komunikasi sosial, karena masyarakatnya di situ kerawanan-nya tidak tinggi, tapi khusus daerah-daerah tertentu yang kerawanan tinggi, ya kita tekankan lagi kepada mereka untuk siaga tempur," kata Panglima TNI Laksamana Yudo usai menghadiri rapat membahas Papua di Istana Wakil Presiden Jakarta bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan sejumlah menteri, Rabu, 26 April 2023.

 

BACA JUGA:

 

Diketahui, siaga tempur di Papua diumumkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada 18 April 2023.

 

Status siaga tempur bagi prajurit TNI diterapkan di daerah-daerah yang rawan teror dan serangan KKB atau kelompok separatis teroris.

 

"Itu kan penekanan, bukan operasi militer, jadi jangan dipelesetkan itu operasi militer, bukan belum operasi militer. Siaga tempur itu untuk menumbuhkan naluri militer pada para prajurit," ucap Yudo.

 

Yudo menyebut siaga tempur perlu untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit apalagi jika mereka diserang oleh KKB.

 

BACA JUGA:

 

"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur, siaga tempur itu kan untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," tambah Yudo.

 

Yudo pun mengungkapkan status siaga tempur bukan berarti prajurit TNI akan bertindak ofensif.

 

"Bukan ofensif, kita tetap defensif, tapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanan-nya tinggi sehingga harus siaga tempur tadi," tutur Yudo.

 

Penetapan status siaga tempur itu dilakukan pasca gugurnya lima prajurit dari Yonif 321/GT akibat penyerangan yang dilakukan oleh KKB atau kelompok separatis teroris (KST) pada pertengahan April 2023 di Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

 

BACA JUGA:

 

Kelima prajurit tersebut gugur saat menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Prada Sukra dan Pratu F.

 

Para prajurit yang gugur itu tergabung dalam 36 prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, pada 15 April 2023. Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau KST menghadang dan menyerang pasukan TNI itu.

 

"Prajurit yang masih di sana tetap 'stand by', tetap melaksanakan operasi," tambah Yudo.

 

BACA JUGA:

 

Yudo juga memastikan para prajurit dari dari Yonif 321/GT itu sudah kembali di posnya masing-masing.

 

"Tidak ada (yang meninggal lagi), sudah semua kan kemarin, sudah disampaikan Pak Kapuspen," kata Yudo. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: