Cerita Haru Yohanes ke Mahfud, Aremania yang Mohon ke Polisi Tak Lepas Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan

Cerita Haru Yohanes ke Mahfud, Aremania yang Mohon ke Polisi Tak Lepas Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan

Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Aremania Yohanes Prasetyo (kanan).-Screenshot YouTube/Najwa Shihab-

BACA JUGA:Begini Peran 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan hingga 131 Nyawa Melayang

Selain itu Yohanes juga mengaku mendapat bentakan hingga pukulan dari aparat setempat usai menyampaikan permohonan tersebut.

"Awal serangan mulai dari belakang kepala kemudian dari samping kanan-kiri," beber Yohanes.

"Itu serangan beberapa kali saya gak melihat identitas yang menyerang. Kaki, tangan, badan memar semua," sambungnya.

Diketahui juga kalau penggunaan gas air mata yang dilakukan aparat kepolisian tak hanya di dalam stadion, tetapi juga di luar stadion.

BACA JUGA:Adakah Sanksi FIFA untuk Indonesia Terkait Tragedi Kanjuruhan? Begini Kata PSSI

Kesaksian ini disampaikan Yohanes Prasetyo ketika dirinya berhasil keluar dari Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Di luar saya juga sempat melihat gas air mata. Saya kaget sebab saya kira kerusuhan cuma di dalam,"  tutur Yohanes. 

"Ternyata di luar juga sudah berantakan. Besi hitam di parkiran motor saja sudah dibuka semua," tambahnya.

Padahal Penggunaan gas air mata sendiri sudah dilarang dan tercantum dalam regulasi FIFA pasal 19 poin b tentang pengamanan dan keamanan stadion.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: