Cerita Haru Yohanes ke Mahfud, Aremania yang Mohon ke Polisi Tak Lepas Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Aremania Yohanes Prasetyo (kanan).-Screenshot YouTube/Najwa Shihab-
JAKARTA, FIN.CO.ID - Berikut cerita Aremania Yohanes Prasetyo ke Menko Polhukam Mahfud MD yag mohon ke polisi tak lepas gas air mata saat tragedi mencekam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Yohanes Prasetyo turut hadir dalam cara Mata Najwa 'Tragedi Kanjuruhan #UsutSampaiTuntas' yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sebab salah satu video Yohanes Prasetyo yang meminta polisi tidak melepaskan gas air mata ke tribune penonton sempat viral.
Video berdurasi singkat tersebut memperlihatkan Yohanes Prasetyo berada di area lapangan guna memohon ke polisi.
BACA JUGA: Daftar 20 Polisi Diduga Langgar Etik pada Tragedi Kanjuruhan
Akan tetapi mirisnya Yohanes Prasetyo malah dibentak oleh sederet polisi yang memintanya segera meninggalkan lapangan.
Sebab saat itu, kerusuhan pecah usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk tim tamu.
Di hadapan Menko Mahfud MD, Yohanes menceritakan secara gamblang bagaimana tragedi mencekam di Stadion Kanjuruhan.
"Sebenarnya gak ada inisiatif untuk turun ke lapangan, saya ini mau pulang. Saya mau kerja setelah pulang dari lihat Arema," kata Yohanes.
BACA JUGA:Ini Alasan Polri Tetapkan Direktur LIB Akhmad Hadian Lukita Sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Namun dalam tragedi tersebut gas air mata sudah terlanjur ditembakkan hingga membuat mata Yohanes Prasetyo merasa perih.
"Ternyata saya terkena gas air mata. Yang saya rasakan mata perih. Saya tidak bisa buka mata saya," ujar Yohanes di samping Mahfud.
Yohanes Prasetyo ini juga mengungkapkan imbas dari gas air mata itu membuat anak kecil merintih minta tolong.
"Saya cuma mendengar saudara saya Aremania minta tolong. Anak kecil minta tolong, suara ibu-ibu minta tolong," kata Yohanes.
Sumber:
