Kemal Palevi Tulis Sindiran Menohok ke PSSI hingga Menpora Buntut Tragedi Pilu Kanjuruhan
Komika Ahmad Kemal Palevi --Instagram / @kemalpalevi
Penggunaan gas air mata yang tidak sesuai dengan Prosedur pengendalian massa mengakibatkan suporter di tribune berdesak-desakan mencari pintu keluar, sesak nafas, pingsan dan saling bertabrakan.
Hal tersebut diperparah dengan over kapasitas stadion dan pertandingan big match yang dilakukan pada malam hari.
BACA JUGA:Tragedi Prestasi
Hal tersebut yang membuat seluruh pihak yang berkepentingan harus melakukan upaya penyelidikan dan evaluasi yang menyeluruh terhadap pertandingan ini.
"Padahal jelas penggunaan gas Air mata tersebut dilarang oleh FIFA," beber YLBHI.
FIFA, dalam Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19, menegaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.
Kalau sampai ketua PSSI, Kapolda Jatim, Dirut PT. LIB, Menpora, gak mundur juga, dari kejadian paling mematikan dalam sejarah sepakbola Indonesia (bahkan sekarang jadi yang kedua mematikan di dunia, di bawah kejadian mematikan di Peru thn 1964), gila sih. Asli. Gak ngerti lagi. pic.twitter.com/CM8vf9UoIc — Ahmad Kemal Palevi (@kemalpalevi) October 2, 2022
126 orang meninggal di pertandingan Arema vs Persebaya?? Ini tragedi besar teman2. Gila ini. Ratusan nyawa melayang. Gas air mata ditembakan, pdhl melanggar kode keamanan FIFA. Jam pertandingan minta diubah ke sore, tp ttp jam 8 mlm. Negara ini emang gak bs jd negara sepakbola. pic.twitter.com/Q6fWWGkgOo — Ahmad Kemal Palevi (@kemalpalevi) October 2, 2022
“Jika sepakbola lebih mahal ketimbang nyawa, negara ini lebih baik hidup tanpa sepakbola”.
Turut berduka cita sedalam-dalamnya, atas jatuhnya korban jiwa, di pertandingan Arema vs Persebaya. Semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi-Nya Amin ????????????????????????#PrayForKanjuruhan — Ahmad Kemal Palevi (@kemalpalevi) October 1, 2022
Sumber: