Ini Berbagai Manfaat Balai Kemenperin dalam Upaya Ketahanan Pangan

Ini Berbagai Manfaat Balai Kemenperin dalam Upaya Ketahanan Pangan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.--agusgumiwang.com

(BACA JUGA:Menperin Bicara Soal Impor Garam, Begini Katanya)

(BACA JUGA:Revisi PP Produk Tembakau, Kemenperin: Belum Saatnya, Industri Ini Jadi Tulang Punggung Pendapatan)

Saat ini, BBSPJIA didukung dengan peralatan instrumentasi yang lengkap sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

Peralatan laboratorium instrumentasi seperti Liquid Chromatograph Mass Spectrometry (LC MS/MS) dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC MS/MS) sangat penting untuk mendukung pengujian halal, pengujian mikotoksin yang menjadi persyaratan SNI dan ekspor.

"Pengujian pangan merupakan layanan primadona di BBSPJIA dengan dukungan tujuh laboratorium, 195 komoditas dan lebih dari 300 parameter menjadikan BBSPJIA Jaminan Pangan Baik Indonesia," jelas Kepala BBSPJIA Kemenperin Siti Rohmah Siregar.

(BACA JUGA:Industri Tekstil Mulai Pulih, Menperin Beberkan Berbagai Fakta)

(BACA JUGA:Kemenperin Sebut Sebanyak 130 Perusahaan Sudah Mendaftar di Sistem Informasi Migor Curah)

Dalam mengembangkan metode pengujian atau peningkatan kompetensi, BBSPJIA melakukan kerja sama dengan lembaga di dalam maupun luar negeri. Salah satu contohnya yaitu BBSPJIA telah menjadi bagian dalam kerjasama ARISE Plus yang merupakan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Uni Eropa.

BBSPJIA juga merupakan salah satu anggota Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) yang telah ditetapkan menjadi Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) pada 10 September 2018 oleh Komisi Laboratorium Pengujian Indonesia (KLPPI) untuk ruang lingkup parameter pengujian cemaran logam berat dan mikotoksin pada bahan baku dan bahan antara pangan.

(BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Gulirkan Program Insentif)

"Lebih dari seratus tahun BBSPJIA memberikan karya dan menebarkan energi positifnya bagi pembangunan industri agro Tanah Air khususnya industri makanan dan minuman. Saat ini BBSPJIA juga menyiapkan diri untuk mendukung implementasi Making Indonesia 4.0, terutama bagi industri makanan dam minuman yang merupakan salah satu dari tujuh industri prioritas," jelas Kepala BBSPJIA.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Menperin juga melakukan peninjauan ke SMK SMAK Bogor, salah satu sekolah menengah vokasi di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

(BACA JUGA:Menperin Ajak Perusahaan Jepang Berinvestasi di Indonesia)

Sekolah menengah tersebut merupakan peringkat satu nasional berdasarkan hasil nilai ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) tahun 2022.

"Kita dapat melihat, SMK SMAK Bogor menjadi sekolah terbaik karena dilengkapi dengan sarana belajar dan praktik industri yang memadai dan kurikulum pendidikan yang mendukung kebutuhan industri," ujar Menperin.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: