Kemenperin Sebut Sebanyak 130 Perusahaan Sudah Mendaftar di Sistem Informasi Migor Curah

Kemenperin Sebut Sebanyak 130 Perusahaan Sudah Mendaftar di Sistem Informasi Migor Curah

Ilustrasi minyak goreng curah.--Fajar.co.id

JAKARTA, FIN.CO.ID- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat hingga 1 Juli 2022 sebanyak 130 perusahaan sudah mendaftar ke dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0 yang meliputi 51 produsen Crude Palm Oil (CPO), dan 79 produsen Minyak Goreng Sawit (MGS).

"Di dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), saat ini sudah terdapat penambahan produsen, yang awalnya 75 perusahaan pada Program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin 4 Juli 2022.

Dari total 130 perusahaan yang mendaftar di Simirah 2, kata dia, sebanyak 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi yaitu 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS.

(BACA JUGA:Kebijakan Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi Tak Berlaku di Kota Tangerang)

"Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Tetapi yang belum mendapat nomor registrasi itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang," jelasnya.

Beberapa waktu lalu Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin menyelenggarakan Business Matching Regional Sumatra Program MGCR di Medan untuk menyosialisasikan Program MGCR, sekaligus memudahkan para peserta bermigrasi ke Simirah 2.

"Dalam kegiatan ini kami membuka layanan konsultasi bagi perusahaan serta melibatkan satuan kerja Kemenperin di Medan untuk menjadi auditor," tuturnya.

Dari 74 produsen MGS yang mendapatkan nomor registrasi Program MGCR, sebanyak 39 perusahaan (52 persen) berada di wilayah regional Sumatera dan dari 24 produsen CPO yang mendapatkan nomor registrasi, 17 produsen (70,8 persen ) berada di wilayah regional Sumatra.

(BACA JUGA:Soal Beli Minyak Goreng Curah Pakai NIK dan PeduliLindungi, Dirut PD Pasar Tangerang: Harus Disupport)

"Artinya, regional Sumatra begitu sentral dan penting sebagai pusat produksi minyak goreng," imbuhnya.

Pada periode 1-30 Juni 2022 pencapaian penyaluran program MGCR rata-rata 81,72 persen dari kebutuhan bulanan di setiap provinsi.

"Berdasarkan data, pengiriman produsen MGCR ke tujuh provinsi tujuan yakni Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat, telah melebihi proyeksi kebutuhannya," sebut Putu.

Pada Juni 2022, kata dia, total MGCR yang disalurkan oleh produsen MGS sebanyak 268 ribu ton, 182 ribu ton di antaranya telah sampai di distributor 1 (D1), 45 ribu ton sampai di pengecer, dan 28 ribu ton telah dijual ke masyarakat.

(BACA JUGA:Beli Minyak Goreng Curah Pakai NIK dan PeduliLindungi, Pedagang: Merepotkan dan Bikin Ribet)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: