News

Ramai Isu Soal Kebocoran Data, Ex KABAIS:Kalaupun Diretas, Belum Tentu Isinya Benar!

fin.co.id - 26/06/2024, 15:29 WIB

Tangkapan layar BreachForum soal data BAIS yang diduga diretas

fin.co.id - Warga +62 dibuat heboh terkait dengan ramainya pembahasan mengenai kebocoran data instansi-instansi penting pemerintahan. Bukan hanya data Kementerian Perhubungan saja yang diduga bocor dan diperjualbelikan, bahkan data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) saja diduga ikut diretas.

Dokumen rahasia negara yang sangat penting itu, diduga diperjualbelikan dan diunggah oleh MoonzHavor di BreachForums pada Minggu 23 Juni 2024.

Hal tersebut sontak membuat heboh warga +62, lantaran data-data yang beredar sifatnya adalah dokumen penting dan rahasia negara. Bahkan, data Inafis Polri hingga Data Anggota Polri, serta Data KTP, SIM hingga Kartu Keluarga, ikut diretas dan diperjualbelikan di forum.

Menanggapi hal tersebut, ex Kepala Badan Intelijen Strategis (KABAIS) Soleman Ponto mengatakan bahwa publik tidak perlu khawatir. Ia berbicara di lingkungan BAIS, organisasi intelijen militer yang pernah dipimpinnya, bahwa peretasan itu menurutnya hampir pasti tidak akan bisa dilakukan.

Baca Juga

"Kalau waktu di jaman aku, aku bilang tidak ada satupun bisa menembus pertahanan BAIS. Karena aku pakai dua komputer, sistem di dlam ya di dalam, sistem keluar ya keluar, jadi tidak ada hubungan," kata Soleman kepada fin.co.id, saat ditanya mengenai kebocoran data melalui sambungan telpon, Rabu 26 Juni 2024.

Soleman mengaku tidak tahu sistem apa yang saat ini diterapkan di BAIS, namun demikian terkait isu kebocoran data BAIS tersebut, ia meminta agar tidak perlu menjadi panik. Pengecekan keamanan harus terus dilakukan, namun mengenai isu kebocoran data, harus tetap dipastikan itu tidak terjadi.

"Jadi kalau diretas, ya belum tentu isinya benar. Ya diretas mungkin diretas, dia dapat (data) ya mungkin benar. Tapi bisa saja itu data lama yang sudah tak terpakai, kalau betul ada. Kita kan gak tahu kebenarannya. Karena kita menulis itu belum tentu kebenarannya. Dari seribu, itu hanya 1 yang benar," ungkap Soleman.

Sebagaimana diketahui, data hasil peretasan milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) juga diunggah oleh MoonzHaxor di BreachForums pada hari Minggu 23 Juni 2024. MoonzHaxor klaim menguasai sekitar 2.000 database hingga nama-nama anggota intelijen negara dalam format .Sql serta dokumen negara bersifat rahasia dari para anggota BAIS berbentuk .Pdf.

MoonzHaxor menawarkan data BAIS ini dengan harga total sekitar Rp130 juta dalam bentuk koin kripto, termasuk koin Menero ($XMR). Anggota BreachForums dapat mengunduh sampel data yang disediakan oleh MoonzHaxor.

Baca Juga

Sementara itu, Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan atas kabar peretasan dari sistem jaringan BAIS tersebut.

Sigit Nugroho
Penulis
-->