Orang Rusia Terbiasa Konsumsi Minuman Alkohol, Sekarang Stoknya Menipis

Orang Rusia Terbiasa Konsumsi Minuman Alkohol, Sekarang Stoknya Menipis

Ilustrasi Miras oplosan alkohol-pixabay-

Perusahaan-perusahaan kargo terbesar di dunia, termasuk MSC, Maersk, dan CMA CGM, telah menangguhkan sementara pengiriman kargo ke Rusia dan sebaliknya.

Sementara itu, negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia dan Belarus telah melarang masuk kendaraan kargo dari kedua negara itu.

"Tak ada lagi Guinness dan tak akan ada lagi, setidaknya saat ini," kata seorang bartender di White Hart, sebuah pub bergaya Inggris di Moskow dekat bank sentral.

(BACA JUGA:Jangan Kaget, Segini Harga Tiket Ikut Pesta Bikini di Depok )

Dia biasanya menjual bir itu seharga 690 rouble (sekitar Rp153 ribu) per pint, gelas besar berkapasitas sekitar 0,5 liter.

Diageo, pembuat vodka Smirnoff dan bir Guinness, mulai mendistribusikan sendiri produknya di Rusia pada 2006 dan pernah mencatat pertumbuhan pesat di negara itu.

Perusahaan itu mengatakan pada Maret pihaknya telah menangguhkan semua ekspor ke Rusia, juga pembuatan bir di pabrik lokal.

Namun, Guinness --yang tahan setahun jika disimpan dalam tong--masih tersedia di dua pub di sekitar kawasan itu.

(BACA JUGA:Kabar Terbaru Pencarian Eril, Polisi Swiss Terus Lakukan Pencarian Hingga Ketemu)

Para bartender di sana mengatakan mereka masih menjual bir tersebut sambil berharap stoknya akan terisi ulang dalam waktu dekat.

"Kami punya stok yang mestinya cukup buat setengah tahun," kata seorang perwakilan Nice Beer, importir bir di pinggiran Moskow.

Minuman keras buatan luar negeri juga mulai langka.

Gudang nyaris kosong dan restoran menjual stok lama, kata Sergei Mironov, pengawas bisnis restoran di Moskow, seperti dikutip kantor berita pemerintah RIA.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: