Orang Rusia Terbiasa Konsumsi Minuman Alkohol, Sekarang Stoknya Menipis

Orang Rusia Terbiasa Konsumsi Minuman Alkohol, Sekarang Stoknya Menipis

Ilustrasi Miras oplosan alkohol-pixabay-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Satu bulan setelah Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina, Barat menjatuhkan beragam sanksi.

"Maaf, itu botol bir Ceko terakhir yang kami punya," kata seorang pelayan di sebuah restoran di Moskow, Rusia. 

(BACA JUGA:Pembatasan Aktivitas Masyarakat Resmi Dibuka, Ditandai dengan Antrean yang Terjadi)

Lebih dari 100 hari kemudian, minuman keras impor masih tersedia di pub-pub Moskow, tetapi stoknya mulai menipis.

"Beberapa pub menimbun banyak stok ketika semuanya mulai. Namun, setahu saya, belum ada pengiriman baru yang dipesan dan dipenuhi setelah 24 Februari," kata Alexander Skripkin, pengelola dua bar di Moskow.

Dilansir dari Antara, Senin 6, Juni 2022, banyak perusahaan asing telah meninggalkan Rusia dan perdagangan lewat laut anjlok.

Kondisi itu menekan ekonomi dan memengaruhi kebiasaan orang Rusia yang terbiasa mengonsumsi minuman alkohol impor yang mahal.

(BACA JUGA:Jika Motor Anda Diambil Debt Collector di Jalan, Polisi Sarankan Rekam Pakai HP)

"Situasi bir sangat suram," kata Anton, pakar TI 36 tahun yang bekerja di sebuah organisasi keuangan pemerintah di Moskow.

"Tidak usah menyebut Paulaner, Pilsner Urquell dan bir-bir enak lainnya, saya sama sekali tak yakin jika bir Rusia terus tersedia. Masalahnya bukan cuma impor bir, tapi juga impor hop," kata dia.

Hop adalah sebutan bagi bunga berbentuk kerucut dari tanaman hop (Humulus lupulus) yang dipakai dalam pembuatan bir untuk menambah cita rasa.

Produsen bir Rusia sangat bergantung pada bahan baku impor seperti hop.

(BACA JUGA:Jadi Buronan Jepang, Ini Kasus Mitsuhiro Taniguchi yang Diduga Berada di Indonesia)

"Rumitnya pengiriman uang ke pemasok di Eropa dan Amerika, selain gangguan rantai pasokan kini menjadi dua isu yang paling sulit," kata asosiasi produsen bir Rusia, mengutip Beer Resource, salah satu distributor bahan baku bir terbesar di negara itu.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: