Fadli Zon Posting Puisi Brutus, Nyindir Luhut Panjaitan?

Fadli Zon Posting Puisi Brutus, Nyindir Luhut Panjaitan?

Anggota DPR RI Fadli Zon -Screenshoot Kick Andy-YouTube

Ambisi mengatur segala urusan

Investasi gembar gembor tinggal janji

Tipu muslihat merampok hasil bumi

Asing pesta pora bersama oligarki

Negeri ini harus dimerdekakan kembali! 11 April 2022, FZ," cuit Fadli Zon seperti dikutip FIN pada Rabu (13/4/2022).

(BACA JUGA:Luhut Ditantang Buka Big Data Penundaan Pemilu, Pengamat: Jangan-jangan Ini Survei Malaikat)

Puisi berjudul Brutus itu diduga untuk menyindir Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Selama ini, Luhut yang selalu dikait-kaitkan dengan big data terkait penundaan pemilu dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. 

Unggahan Fadli Zon yang juga anggota Komisi I DPR RI ini terkait ucapan politisi PDIP Masinton Pasaribu yang terang-terangan menyebut brutus dalam Istana adalah Luhut Panjaitan. 

Bahkan Masinton Pasaribu mendesak Luhut Panjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini. 

(BACA JUGA:DPD: Luhut Bisa Terancam Pidana Pasal Penyesatan Informasi atau Penyebaran Informasi Hoaks Big Data)

Masinton Pasaribu menyebut wacana penundaan Pemilu, big data hingga dukungan 3 periode masa jabatan presiden berasal dari Luhut Panjaitan. 

"Orangnya sudah ketahuan kan. Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang mewacanakan dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut! Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut," tegas Masinton dalam tayangan video seperti dikutip FIN pada Senin (11/4/2022).   

Dengan adanya wacana tersebut, akhirnya muncul gelombang penolakan perpanjangan periode masa jabatan presiden.

"Dan Presiden Jokowi kembali secara tegas dan gamblang menyatakan tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode jabatan presiden. Ini sikap ksatria Presiden Jokowi ini adalah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih tindakan keblinger bawahannya yang congkak dan semena-mena kepada rakyat," tegas Masinton.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: