Pak Kapolri, Ada Organisasi Wahabi di Polisi, Namanya Polri Cinta Sunnah, Eks Ustadz Salafi Ini yang Bongkar

Pak Kapolri, Ada Organisasi Wahabi di Polisi, Namanya Polri Cinta Sunnah, Eks Ustadz Salafi Ini yang Bongkar

Ustadz Rubianto Ibrohim menyebut Wahabi/Salafi telah menyusup ke Polri dan MUI.-screenshoot Channel Gus Ahong-YouTube

Dia juga membeberkan ada beberapa yayasan yang ikut mendanai gerakan pengikut Wahabi/Salafi ini. “Kalau di NU, yang dari Timur Tengah itu nama organisasinya Robitah. Tapi kalau dari mereka, selain dari Robitah ada beberapa yayasan yang mendanai mereka,” terangnya.

(BACA JUGA:BNPT Sindir Ustaz Khalid Wahabi, Gus Umar: Jangan Seenaknya Anda Bicara! )

Karena itu, lanjutnya, ada televisi milik mereka yang tanpa iklan semakin hari kian besar. Termasuk sekolah-sekolah pengikut Wahabi/Salafi yang tanpa bantuan bisa cepat berkembang.

Menurut ustadz Rubianto Ibrohim, aliran Wahabi/Salafi ini dinilai membahayakan Indonesia. Karena menolak aturan di Indonesia. Contohnya tidak mau hormat pada bendera Merah Putih. 

"Dalam pemahaman Wahabi/Salafi hormat pada bendera itu Thogut. Yaitu selain hukum Allah. Artinya sama dengan menyembah merah putih. Itu oleh mereka dianggap sama dengan beribadah selain kepada Allah SWT," urainya. 

(BACA JUGA:Sindir Ustaz Khalid sebagai Wahabi, BNPT: Apa Perlu Wayang Dibuat Pakai Jenggot dan Jidat Hitam? )

Tak hanya itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga ditentang oleh aliran Wahabi/Salafi ini. 

"Mereka menentang dan menganggap itu berlebihan kepada Nabi. Menurut mereka itu bid'ah. Cinta mereka kepada Nabi terlalu kaku. Katanya tidak ada dalam syariat Islam. Begitu juga dengan tahlilan. 

Dikatakan, ustadz yang punya watak radikal tidak boleh diberi tempat di organisasi resmi. 

(BACA JUGA:Eko Kuntadhi Sebut Arab Saudi Tinggalkan Wahabi Agar Tak Bodoh: Kita Malah Ikut Kebodohan Mereka!)

"Seperti di MUI misalnya. Karena itu akan mereka jadikan tameng. Mereka bersembunyi di organisasi resmi seperti itu. Jadi seakan-akan mereka tidak dianggap sesat. Dengan begitu, mereka lebih leluasa bergerak untuk menyebarkan ajarannya kepada publik. Padahal  step by step aliran Wahabi/Salafi ini mengajarkan kebencian kepada orang yang berbeda dengan mereka," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Polri pernah mengundang ustadz Khalid Basalamah. Tepatnya pada hari Senin, 19 Februari 2021 lalu.

Khalid Basalamah diundang untuk mengisi kajian di hadapan anggota polisi di markas Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Tanjung Priok, Jakarta Utara.

(BACA JUGA:3 Ustaz Sebut Bumi Itu Datar, Eko Kuntadhi Ungkit Wahabi: Waktu Pelajaran Geografi, Terkunci di WC!)

Video kedatangan Khalid Basalamah di markas polisi itu diunggah oleh channel YouTube Aswaja TV.  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: