FIN.CO.ID- Penceramah Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) identik dengan Wahabi.
Lewat video yang beredar, Gus Miftah memberikan ceramah di pengajian akbar yang digelar oleh PWNU Lampung di Lapangan Cipta Karya, Lampung Selatan, pada Jumat 13 Januari 2024 lalu.
Pengajian ini dihadiri oleh Ketum Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketum PAN sekaligus Mendag Zulfikli Hasan, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
BACA JUGA:
- MUI Apresiasi PBNU yang Menganulir Rekomendasi LDNU Terkait Larangan Wahabi di Indonesia
- PBNU Sebut Rilis LDNU Soal Larangan Wahabi Kontra Produktif: Tidak Konsultasi dengan Rais Aam
Dalam ceramah di depan ibu-ibu Muslimat NU, Gus Miftah menyitir penggalan surat Al-An'am ayat 48:
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ
Indonesianya: Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati
Berdasar ayat itu, Miftah mengatakan, metode dakwah dalam Islam ada dua, yaitu menyenangkan dan menakut-nakuti atau memperingatkan.
Dia menyebut dakwah Wahabi acap kali menakut-nakuti masyarakat dan Wahabi identik dengan PKS.
"(Dakwah yang) Menyenangkan itu NU, yang sukanya nakut-nakuti Wahabi. Wahabi itu di Indonesia identik dengan PKS," kata Gus Miftah.
BACA JUGA:
- Bawaslu Nyatakan Gus Miftah Tidak Bersalah Terkait Kasus Bagi-Bagi Uang di Pemekasan
- Ganjar Pranowo Harap Bawaslu Tindak Gus Miftah yang Viral Bagi-Bagi uang ke Warga
"Makanya saya tidak yakin kalau orang NU bisa maju bareng dengan PKS," tambah Gus Miftah disambut tepuk tangan hadirin.
"Iki [ngomong soal ibadah, antara Wahabi dan ahlussunnah wal jamaah. Aku ra ngomong capres," ujar Gus Miftah disambut tawa hadirin.
Gus Miftah juga menjelaskan, ancaman terbesar ahlussunnah wal jamaah di Indonesia saat ini berasal dari Wahabi.
"Opo-opo ora entuk (apa-apa tidak boleh). Opo-opo bidah, opo-opo neroko [neraka], opo-opo sesat. Dan itu bukan pola Nahdlatul Ulama," ujar pendukung paslon 02 Prabowo-Gibran ini.