News

Megawati Heran Biaya Masuk Kuliah Mahal: Kenapa Semua Dimahalkan

fin.co.id - 2024-05-26 06:20:00 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berikan pidato politik di acara HUT PDIP yang ke-51 di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024

FIN.CO.ID- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan kenaikan Uang Kuliah Tunai (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 

Dia menyayangkan kebijakan Mendikbud, Nadiem Makarim yang tidak memperhatikan nasib anak bangsa 

"Urusan pendidikan sekarang saya aja ngelihat korannya aja pusing. Kenapa sih? Nggak ada apa hitungan bahwa kalau untuk anak-anak yang tidak berpunya, negara itu harus membiayai," ujar Megawati Soekarnoputri saat Rakernas ke-5 PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 25 Mei 2024.

BACA JUGA:

Selain itu, menurut Megawati, pemerintahan harusnya memberikan biaya pendidikan yang terjangkau karena sudah seharusnya warga Indonesia berhak mengenyam pendidikan yang layak. 

Bahkan baginya pemerintah seharusnya perlu memperhatikan rakyat kecil yang akan sangat terdampak dengan tingginya biaya di perguruan tinggi negeri nanti.

Maka dari itu, dia menilai bahwa pendidikan haruslah terjangkau lantaran sangat penting untuk regenarasi bangsa.

"Kenapa sih kok kayak enggak ada? Semuanya dimahalkan anak-anak kita yang akan menggantikan kita, terjadi regenerasi," imbuhnya. 

Adapun tingginya biaya kuliah tak lepas dari Kemendikbudristek yang telah menetapkan Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi di PTN Kemendikbudristek. 

BACA JUGA:

Dalam aturan itu, kelompok UKT 1 sebesar Rp 500 ribu dan UKT 2 sebesar Rp 1 juta menjadi standar minimal yang harus dimiliki PTN. Selebihnya, besaran UKT ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi.

"Mengapa saya selalu marah untuk PDI Perjuangan menjadi partai pelopor? Karena saya berkeinginan sepanjang Indonesia Raya ini ada yang telah diserahkan oleh para pendiri bangsa kepada kita," kata Megawati Soekarnoputri.

"Kita pun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan tetap ada untuk bisa juga abadi seperti negara Republik Indonesia yang kita cintai," tandasnya. (Intam Afrida/Dsw) 

Admin
Penulis