Lumpur Timah

Lumpur Timah

Tambang--

Oleh: Dahlan Iskan

HARI-HARI ini saya menunggu datangnya penjelasan rinci soal korupsi di timah Bangka senilai Rp 270 triliun itu: di mana letak korupsinya.

Dalam perjalanan dari Shantou ke Meizhou kemarin saya sering buka link berita dari tanah air. Ramai. 

Yang soal Mahkamah Konstitusi tidak saya ikuti. Begitu banyak yang masih harus saya pikirkan. 

Yang soal korupsi timah saya ikuti: kecewa. Tidak segera ada berita yang menjelaskan letak korupsinya di mana.

Yang riuh adalah bumbu-bumbunya: ada crazy rich nan jelita bernama Helena Lim. Saya jadi ingin kenal. Setidaknya ingin lihat koleksi sepatunya. 

Saya juga dibuat sibuk cari tahu: siapa Helena. Ternyata selebriti. Saya cari instagramnyi: sudah tidak ada. Saya cari album lagunyi. Di YouTube. Ketemu: judulnya Pasrah. Feat dengan penyanyi Tiffany Leonardy –siapa pula dia.

Saya tidak terlalu bisa menikmati lagu Helena, tapi video klipnyi memang sesuai dengan ke-crazy-annyi: rumah mewah, kolam renang, Lamborghini berderet, dan kalung gemerlap.

Wow!

Ketika saya mendekati kota Meizhou muncul pula bumbu timah yang tak kalah sedap: suami penyanyi Sandra Dewi ditangkap: Harvey Moeis. Juga sangat kaya. Saking kayanya perkawinan mereka dilaksanakan di salah satu istana di Disneyland Jepang.

Maka lengkap sekali drama kasus korupsi timah di Bangka ini. Harta, wanita, takhta –takhtanya: jabatan direktur utama BUMN PT Timah Tbk dan dirkeu-nya.

Bumbu-bumbu itu, di media, mengalahkan substansinya: bagaimana konstruksi korupsinya kok sampai begitu besar.

Sedikit kisi ada disebut: angka itu termasuk kerusakan lingkungan. Tapi saya belum menemukan rincian dari Rp 270 triliun itu berapa yang berupa kerusakan lingkungan. Jangan-jangan lebih besar.

Disebut juga sedikit kisi: ada kerja sama antara PT Timah dengan sekelompok perusahaan swasta. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: