Apa Itu Silent Majority? Ini Arti dan Sejarahnya

Apa Itu Silent Majority? Ini Arti dan Sejarahnya

Illustration of silent majority voters. Sumber foto: x/twitter--

FIN.CO.ID – Silent majority adalah sekelompok orang yang belum menyatakan pendapatnya terhadap suatu hal. Apa itu silent majority? 

Dikutip dari Cambridge Dictionary dan Collins Dictionary, silent majority adalah sebutan bagi masyarakat atau kelompok tertentu, di mana pendapat sebagian besar dari mereka sangat berbeda dengan pendapat yang paling sering terdengar di masyarakat.

Silent majority juga diartikan bagian terbesar dari penduduk di suatu negara yang terdiri dari orang-orang yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di muka umum, seperti dilansir dari Britannica.

Dengan kata lain, silent majority adalah sekelompok orang dalam jumlah banyak (mayoritas) yang diam dan tidak blak-blakan terkait pendapat mereka.

BACA JUGA:

Silent majority ramai diperbincangkan di media sosial usai pemungutan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Istilah ini juga sempat disinggung oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Ridwan Kamil melalui akun Instagram-nya pada Rabu, 14 Februari 2024. "Silent majority sudah berbicara," tulisnya.

Lantas dari mana asal-usul istilah Silent Majority? Dilansir situs Political Dictionary, istilah silent majority pertama kali digunakan secara politis oleh Warren Harding dalam kampanyenya pada tahun 1919. Lalu, pada tahun 1960-an, istilah ini menyedot perhatian karena digunakan oleh Richard Nixon selama kampanye paruh waktu.

Melalui pidatonya yang disiarkan di televisi pada 3 November 1969, Nixon mengatakan bahwa “And so tonight — to you, the great silent majority of my fellow Americans — I ask for your support” (Maka malam ini – bagi Anda, mayoritas warga Amerika yang diam – saya meminta dukungan Anda). Pidato itu dimaksudkan untuk menggalang solidaritas nasional dalam upaya Perang Vietnam dan mengumpulkan dukungan atas kebijakannya.

Silent majority kembali digunakan dalam gagasan Presiden Amerika Donald Trump selama kampanye kepresidenannya pada 2016. Trump beberapa kali menggunakan istilah ini untuk menyapa pendukungnya.

Nah di Indonesia sendiri, silent majority juga pernah muncul pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dalam sebuah studi pada 2021 berjudul "Strategi Komunikasi Politik Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin Provinsi Jawa Timur Pemenangan Pilpres 2019" karya Dafis Ubaidillah Assiddiq dan Dewi Ambarwati, silent majority adalah kelompok mayoritas yang menjadi segmentasi TKD Jawa Timur dan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).  

Kelompok ini mampu menjadi massa nyata bagi kemenangan Jokowi. Dengan model silent majority, koalisi antara kiai dan warga yang masuk dalam kategori Nahdliyin ini dirasa efektif. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Eko Nugros

Tentang Penulis

Sumber: