Kesehatan

Jumlah Penderita Diabetes Naik 56 Persen, Waspada Kenali Gejala dan Penyebabnya

Penderita Diabetes Naik 56 Persen - Penderita diabetes melitus (diabetes tipe 2) meningkat hingga 56 persen dalam tiga dekade terakhir.

Praktisi kesehatan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dyah Sulistianingsih mengatakan peningkatan 56 persen penderita diabetes melitus merupakan perhitungan secara global.

"Sekarang terdapat peningkatan tren diabetes melitus tipe 2 yang melanda secara global sebesar 56 persen," katanya, Jumat, 7 Juli 2023.

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu mengatakan tren peningkatan jumlah pasien diabetes melitus umumnya diakibatkan oleh pasien diabetes melitus dengan usia kurang dari 40 tahun.

Dia mengatakan prevalensi diabetes tipe 2 di Indonesia saat ini adalah 19,5 juta penderita, dan dalam dua dekade ke depan jumlahnya diperkirakan sebesar 150 persen.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sambungnya, Indonesia memiliki 14,7 persen pasien diabetes melitus yang berusia di bawah 45 tahun.

 BACA JUGA:

"Kalau kita bicara diabetes melitus tipe 2 pada usia muda, kalau dihitung di Indonesia dari 2007-2018, terjadi kenaikan dua kali lipat," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa angka tersebut belum termasuk orang yang tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes (undiagnosed diabetes).

Pada usia kurang dari 40 tahun, sambungnya, proporsi undiagnosed diabetes terjadi sebesar 6 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang sudah mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit diabetes.

"Yang ditakutkan adalah komplikasinya, karena undiagnosed diabetes itu belum ada gejala apapun," ungkapnya.

Dia mengatakan tren peningkatan pasien diabetes tersebut dapat dicegah oleh seluruh pihak, dengan dimulai dari peraturan pemerintah, informasi nutrisi yang jelas, ketersediaan makanan sehat di sekolah yang terjamin, keberadaan infrastruktur mendapat aktivitas fisik di sekitar, dan lingkungan keluarga.

Dia menyarankan kepada seluruh orang tua agar mengetahui nutrisi anak yang sehat sejak bayi, serta membiasakan pola kehidupan yang sehat dalam keluarga agar anak terbiasa untuk hidup sehat.

BACA JUGA:

Kenali Gejala Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. 

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. 

Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh. 

BACA JUGA:

Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa penderitanya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala awal diabetes sejak dini. 

Dengan demikian, Anda dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah terjadinya kerusakan organ yang lebih parah. 

Berikut adalah beberapa gejala awal diabetes yang harus Anda waspadai. 

Gejala Awal Diabetes

  • Sering buang air kecil dan haus berlebihan
  • Selalu merasa lapar dan lelah
  • Penglihatan kabur dan gangguan pendengaran
  • Luka yang sulit sembuh
  • Infeksi kulit, mulut, atau saluran kemih
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Nyeri atau kesemutan pada kaki atau tangan
  • Mual dan muntah

Di bawah ini penjelasan tentang kondisi di atas, yang menjelaskan gejala awal diabetes pada seseorang.

1. Sering buang air kecil dan haus berlebihan

Sering buang air kecil dan haus berlebihan merupakan salah satu gejala awal diabetes yang paling umum. Hal ini terjadi karena ginjal tidak dapat menyerap gula darah yang terlalu tinggi, sehingga harus membuangnya melalui urine. Urine yang mengandung banyak gula akan menarik air dari tubuh, sehingga menyebabkan dehidrasi dan rasa haus yang tidak kunjung hilang.

2. Selalu merasa lapar dan lelah

Penderita diabetes sering kali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya insulin atau resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Akibatnya, penderita diabetes sering merasa lapar terus-menerus, meskipun sudah makan banyak. Selain itu, mereka juga mudah merasa lelah dan lesu karena kekurangan energi.

3. Penglihatan kabur dan gangguan pendengaran

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata dan telinga, sehingga dapat menyebabkan penglihatan kabur dan gangguan pendengaran. Penglihatan kabur ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata dan bisa kambuh, lalu sembuh. Jika tidak segera ditangani, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah dan menyebabkan kehilangan penglihatan atau pendengaran permanen.

4. Luka yang sulit sembuh

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mengganggu proses penyembuhan luka pada penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh rusaknya saraf dan pembuluh darah yang menghambat sirkulasi darah dan oksigen ke area luka. Selain itu, sistem kekebalan tubuh penderita diabetes juga melemah, sehingga rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur pada luka.

5. Infeksi kulit, mulut, atau saluran kemih

Penderita diabetes juga lebih mudah mengalami infeksi kulit, mulut, atau saluran kemih karena sistem imun mereka yang lemah. Infeksi kulit bisa berupa bisul, ruam merah, atau gatal-gatal. Infeksi mulut bisa berupa sariawan atau radang gusi. Infeksi saluran kemih bisa berupa rasa nyeri saat buang air kecil, bau urine yang tidak sedap, atau urine berwarna keruh.

6. Penurunan berat badan secara drastis

Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas bisa menjadi salah satu gejala awal diabetes tipe 1. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi, sehingga harus membakar lemak dan otot sebagai pengganti. Selain itu, penurunan berat badan juga disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh akibat sering buang air kecil.

7. Nyeri atau kesemutan pada kaki atau tangan

Nyeri atau kesemutan pada kaki atau tangan bisa menjadi tanda adanya kerusakan saraf akibat diabetes. Kerusakan saraf ini disebut neuropati diabetik, yang dapat mengurangi sensitivitas dan fungsi saraf pada bagian tubuh tertentu. Jika tidak ditangani, neuropati diabetik bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti luka yang tidak terasa, infeksi, atau bahkan amputasi.

8. Mual dan muntah

Mual dan muntah bisa menjadi gejala awal diabetes yang mengindikasikan adanya kondisi yang disebut ketoasidosis diabetik. Ketoasidosis diabetik adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk mengolah glukosa, sehingga harus membakar lemak sebagai sumber energi. Hal ini menghasilkan zat yang disebut keton, yang dapat menumpuk dalam darah dan menyebabkan asam darah meningkat. Ketoasidosis diabetik adalah kondisi yang berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.

Jika Anda mengalami gejala-gejala awal diabetes di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Jangan menunda-nunda, karena diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik.

5 Jenis Obat Diabetes yang Manjur

Diabetes adalah penyakit yang bikin kadar gula darah kamu tinggi. 

Hal ini bisa terjadi karena tubuh kamu nggak bisa memproduksi atau memakai insulin dengan baik. 

Insulin itu hormon yang berfungsi untuk mengatur gula darah di tubuh.

BACA JUGA:

Nah, kalau kamu punya diabetes, kamu harus rutin minum obat diabetes manjur yang diresepkan dokter. 

Obat ini penting untuk mencegah komplikasi yang bisa berbahaya, seperti serangan jantung atau stroke.

Tapi, obat diabetes yang manjur apa sih yang bisa kamu coba? Yuk, simak ulasan berikut ini!

BACA JUGA:

Jenis-Jenis Obat Diabetes yang Manjur

Obat diabetes yang manjur yang bisa kamu coba tergantung pada jenis diabetes yang kamu alami. 

Ada beberapa jenis diabetes, di antaranya adalah diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 1 biasanya terjadi sejak lahir atau masa kanak-kanak. 

Orang dengan diabetes tipe 1 harus mendapatkan suntikan insulin seumur hidupnya.

BACA JUGA:

Sementara itu, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang dewasa. 

Orang dengan diabetes tipe 2 bisa mengontrol gula darahnya dengan obat-obatan tertentu.

Berikut adalah beberapa jenis obat diabetes manjur untuk diabetes tipe 2:

Obat Diabetes yang Manjur #1: Metformin

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi gula oleh hati, menurunkan penyerapan gula oleh usus, dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Metformin adalah obat generik yang paling sering diresepkan dokter untuk pasien diabetes tipe 2.

Obat Diabetes yang Manjur #2: Glimepiride

Obat ini termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Obat ini bekerja dengan cara merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin dan membantu tubuh memanfaatkan insulin lebih baik. Salah satu contoh obat yang mengandung glimepiride adalah Amaryl.

Obat Diabetes yang Manjur #3: Saxagliptin

Obat ini termasuk ke dalam golongan inhibitor DPP-4. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar hormon incretin yang dapat merangsang pankreas untuk melepaskan insulin dan menghambat hati untuk melepaskan glukosa. Salah satu contoh obat yang mengandung saxagliptin adalah Kombiglyze.

BACA JUGA:

Obat Diabetes yang Manjur #4: Sitagliptin

Obat ini juga termasuk ke dalam golongan inhibitor DPP-4. Obat ini bekerja dengan cara yang sama dengan saxagliptin. Salah satu contoh obat yang mengandung sitagliptin adalah Januvia.

Obat Diabetes yang Manjur #5: Pioglitazone

Obat ini termasuk ke dalam golongan glitazon atau TZD. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mengurangi resistensi insulin di hati dan otot. Salah satu contoh obat yang mengandung pioglitazone adalah Actos.

BACA JUGA:

Cara Memilih Obat Diabetes Manjur

Obat diabetes manjur yang cocok untuk kamu mungkin berbeda dengan orang lain. 

Oleh karena itu, kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih obat diabetes manjur.

Dokter akan menentukan jenis dan dosis obat diabetes manjur yang sesuai dengan kondisi kesehatan kamu, seperti tingkat keparahan diabetes, riwayat penyakit lain, usia, berat badan, dan gaya hidup.

Selain itu, dokter juga akan memantau efektivitas dan efek samping dari obat diabetes manjur yang kamu konsumsi secara rutin.

 

 

Admin
Penulis