Bareskrim Periksa Saksi dan Pelapor Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Bareskrim Periksa Saksi dan Pelapor Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Ilustrasi Bareskrim Polri.-tribratanews-

"Sudah tidak taat kepada keputusan pemerintah, Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas dalam status facebooknya. 

Status itu lalu dikomentari oleh AP Hasanuddin dengan narasi ingin bunuh warga Muhammadiyah. Dia menilai Muhammadiyah disusupi HTI. 

"Perlu saya HALALKAN GAK NIH DARAHNYA semua muhammadiyah? apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda Kalender Islam Global dari Gema Pembebasan? BANYAK BACOT EMANG!!!! SINI SAYA BUNUH KALIAN SATU-SATU," tulisnya. 

BACA JUGA:

Dia juga menantang agar laporkan status itu ke Polisi. Dia berujar mengaku takut jika haris dipolisikan

"SILAKAN LAPORKAN KOMEN SAYA DENGAN ANCAMAN PASAL PEMBUNUHAN!!! SAYA SIAP DIPENJARA SAYA CAPEK LIHAT PERGADUHAN KALIAN!!!" tulisnya.

Tidak sampai di situ, dia masih lanjutkan caci makinya. Dia bilang Muhammadiyah adalah musuh bersama. 

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral" tulisnya. 

"Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" kata Hasanuddin.

Komentar itu diduga telah dihapus, namun terlanjur tersebar melalui tangkapan layar. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod Al Barbasy mengecam komentar tersebut. Dia heran sebagai pegawai BRIN bisa berkomentar demikian. 

"Pak Presiden @jokowi, Prof @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bagaimana dengan ini semua? Kok main-main ancam bunuh? BRIN sebagai lembaga riset harusnya diisi mereka yang menampakkan keintelektualannya, bukan justru seperti preman preman," tulis Ma'mun. 

Hingga saat ini belum ada permintaan maaf dari Andi Pangerang tetkait komentar tersebut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: