Fenomena Remaja Pria Kemayu di Citayam Fashion Week, MUI: Kalau yang Negatif Tentu Harus Kita Stop

Fenomena Remaja Pria Kemayu di Citayam Fashion Week, MUI: Kalau yang Negatif Tentu Harus Kita Stop

Suasana Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta.-Screenshot Twitter/@cybsquad_-

"Karena apa yang mereka lakukan tersebut jelas tidak terlepas kaitannya dengan apa yang telah kita perbuat dan kita (orang tua) lakukan terhadap mereka," ucap Abbas.

(BACA JUGA:Uji Materi Aturan Ganja Medis Ditolak, Ketua MUI: Sudah Benar Keputusan MK, Kecuali..)

Menurut Anwar Abbas, mungkin selama ini orang tua terlampau sibuk dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan secara individual maupun secara sosial.

Akibatnya, pendidikan dan pembentukan karakter remaja tersebut mungkin menjadi kurang diperhatikan.

Anwar Abbas juga mendukung adanya tindakan segera dari pemerintah terhadap praktik-praktik tidak terpuji dan bertentangan dengan ajaran agama dan falsafah bangsa di ranah publik sedemikian rupa, seperti yang berlangsung selama Citayam Fashion Week.

Wakil Ketua MUI itu menambahkan, kalau ada tindakan peserta Citayam Fashion Week yang salah dan/atau tidak pada tempatnya, maka sebagai generasi yang lebih tua, termasuk juga pemerintah tentu harus mau mengevaluasi dan menertibkan.

(BACA JUGA:Kata Ketua MUI Usai Muhadjir Pulihkan Izin Pesantren Shiddiqiyyah: Alhamdulillah Menko PMK Mencabutnya)

"Kalau yang positif tentu kita dukung tapi kalau yang negatif, tentu harus kita stop dan hentikan," tutur Abbas.

"Kami meminta pemerintah agar dalam hal ini (perilaku menjurus promosi LGBT di CFW) harus bertindak tegas untuk mencegah dan melarangnya," pungkasnya.

Bakal Ditindak

Pemprov DKI Jakarta mengatakan akan dimasukkan ke panti usai marak remaja pria penampilan kemayu di Citayam Fashion Week.

Atas fenomena tersebut, Pemprov DKI Jakarta mulai mengeluarkan aturan keramaian di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.

(BACA JUGA:Ini Pesan Serius MUI untuk Pesantren Shiddiqqiyah Atas Kasus Pencabulan)

Lewat Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Abdul Salam mengatakan kebijakan tersebut akibat buntut dari banyaknya pria berpenampilan kemayu dalam perhelatan Citayam Fashion Week.

Abdul Salam menjelaskan pria-pria kemayu itu adalah masyarakat kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: