Kualitas Udara Pasar Kemis Tangerang Terburuk se-Indonesia, DLHK Sebut Metode Belum Jelas

Kualitas Udara Pasar Kemis Tangerang Terburuk se-Indonesia, DLHK Sebut Metode Belum Jelas

Ilustrasi - Polusi udara/kualitas udara buruk (pexels-pixabay)--

"Apalagi mereka prediksi kualitas udara untuk seminggu kemudian, kalau saya lihat sampai tanggal 21 Juni, sebenarnya kan kalau benar itu data pada hari itu saja, tidak bisa memprediksi untuk seminggu kemudian," jelasnya

Kendati begitu, dia tak menampik, jika hasil uji kualitas udara itu akurat pihaknya akan segera mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas udara khususnya di wilayah Pasar Kemis. 

Menurut dia, faktor penyebab buruknya kualitas udara di satu daerah bisa dikarenakan polusi dari asap kendaraan atau bisa juga karena dari kegiatan industri.

(BACA JUGA:Terungkap Lokasi Acara Bungkus Night, Ternyata di Sini Toh)

"Penyebab tergantung bisa dari polusi kendaraan atau itu kawasan industri, dari kegiatan fisik dari debu biasanya dari kendaraan bermotor juga," pungkasnya

Diberitakan sebelumnya, Lembaga data kualitas udara (IQ Air) menempatkan wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten posisi pertama di Indonesia sebagai kota/daerah kualitas udara terburuk pada Jumat siang. 

Dari data yang ditampilkan melalui laman resmi IQ Air di Tangerang, mencatat kualitas udara di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang hingga pukul 13.04 WIB mencapai indeks 164. 

Adapun Indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 sebagai kategori udara tidak sehat. 

(BACA JUGA:Persoalan Minyak Goreng, Mendag Zulkifli Klaim Sudah Temukan Benang Merahnya)

Dengan konsentrasi "particulate matter" (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan. 

Lembaga IQ Air pun menyarankan masyarakat sekitar untuk menggunakan masker, menutup jendela ruangan dan menghindari aktivitas di luar ruangan. (Rikhi Ferdian)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: