DPR Minta Menteri ESDM Tidak Buat Resah Masyarakat dengan Isu Kenaikan Solar Hingga Gas LPG 3 Kg

DPR Minta Menteri ESDM Tidak Buat Resah Masyarakat dengan Isu Kenaikan Solar Hingga Gas LPG 3 Kg

Ilustrasi - Petugas di SPBU hendak mengisi BBM jenis Pertamax. FOTO: Pertamina Patra Niaga--

“Tetapi juga sisi penerimaan negara karena mendapat durian runtuh dari kenaikan harga-harga komoditas ekspor, terutama batubara, CPO, tembaga, nikel, dll,” jelas politisi PKS ini.

Tahun 2021 apalagi tahun 2022, kata Mulyanto, negara kita mendapat windfall profit dari kenaikan harga-harga komoditas tersebut.

“Di sisi lain, Pertamina yang menjadi dominan dalam mengelola sisi hulu migas nasional sejak mengakuisisi Blok Rokan dari Chevron, dengan kenaikan harga migas dunia mendapat insentif untuk menggenjot pengeboran baik eksplorasi maupun produksi, karena harapan untung yang ada di depan mata,” imbuhnya.

Harga BBM dunia sendiri, mengacu WTI crude, juga terus menurun sejak puncaknya pada tanggal 23/3 di harga USD 123.9 per barel, mencapai harga USD 94.3 per barel pada tanggal 11/4. Di sisi lain, sebagaimana laporan BPS terbaru, inflasi nasional mulai merambat naik.

“Karenanya, terkait wacana penyesuaian BBM Pemerintah harus menghitung dengan cermat kerentanan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di saat Pandemi Covid-19 yang belum usai ini, termasuk juga resiko politik seperti yang terjadi di Srilanka yang menuai krisis akibat kenaikan harga BBM dalam negeri,” tutup Mulyanto.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: