Serikat Pekerja Curiga Skenario Besar di Balik Kenaikan Harga Pertamax, Pertamina Digantikan Entitas Global

Serikat Pekerja Curiga Skenario Besar di Balik Kenaikan Harga Pertamax, Pertamina Digantikan Entitas Global

Presiden FSPPB Arie Gumilar (tengah): Pertamina dikambinghitamkan atas kenaikan harga Pertamax-Sigit Nugroho-

Pihak-pihak tersebut ingin agar Pertamina menjadi biang dari kekisruhan yang timbul dari kenaikan harga Pertamax. Pertamina selalu dikambing hitamkan atas persoalan ini.

"Seolah - olah yang menjadi sorotan adalah Pertamina yang salah dan lain sebagainya. Ini skenario global yang ingin sudutkan Pertamina seolah - olah Pertamina tidak mampu dalam menyediakan BBM sehingga nanti akan digantikan oleh pemain global atau swasta," tegas Arie. 

Arie menegaskan apabila sampai terjadi peran Pertamina oleh badan usaha asing atau swasta, maka dipastikan rakyat Indonesia akan dirugikan. 

(BACA JUGA:Pertamax Naik Tapi Pertalite Disubsidi, Aktivis 98: Kurang Baik Apa Pak Jokowi)

Sebab tidak ada lagi kekuasaan bagi pemerintah untuk melindungi rakyatnya karena harga-harga komoditas strategis seperti BBM akan ditentukan oleh mekanisme pasar. 

"Ketika pemain global itu masuk di sektor energi ini, maka akan dikuasai kapitalis atau swasta sehingga rakyat akan menderita. Ini yang selalu FSPPB perjuangkan bagaimana kedaulatan energi di tangan anak bangsa dan bagaimana mempertahankan kelangsungan bisnis Pertamina," tukas Arie.

Arie bersyukur bahwa narasi negatif itu tidak cukup ampuh memprovokasi masyarakat. Menurutnya kenaikan harga BBM jenis Pertamax awal bulan lalu itu cukup disadari oleh mayoritas konsumen karena faktor tingginya harga minyak dunia yang mencapai lebih dari USD100 per barel. 

Sementara untuk terjadinya peralihan pengguna BBM jenis Pertamax ke Pertalite saat kenaikan harga itu dinilai hanya sedikit porsinya.

(BACA JUGA:Harga Pertamax Rp12.500 Diprotes, Pengamat: Giliran Shell Rp16.000 Kok Diam Saja?)

"Konsumsi Pertamax itu hanya 17 persen saja dan saat harga naik hanya sekitar 3-5 persen saja yang bermigrasi pindah ke Pertalite, makanya pada saat kenaikan harga pertalite seolah olah jadi langka," tuturnya. 

"Saya nilai ini kejadian sesaat karena pengguna Pertamax sebelumnya bukan karena harga tapi karena melihat kualitas dan standar spesifikasi yang dibutuhkan kendaraannya," pungkas Arie. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: