Makmun Rasyid: Institusi TNI dan Polri Jadi Obyek Infiltrasi HTI

Makmun Rasyid: Institusi TNI dan Polri Jadi Obyek Infiltrasi HTI

Pada tahun 2017 organisasi HTI secara resmi dibubarkan oleh pemerintah -dok-Twitter

Makmun Rasyid menyebut varian yang belakangan masuk ke TNI terbagi dua. Yaitu varian Salafi Hijazi (berdakwah dengan fokus membangun tatanan keimanan perspektif Muhammad bin Abdul Wahab yang anti-Tasawuf, anti-Maulid, anti-Budaya dan sejenisnya, Red). Satunya lagi varian Salafi Haraki (yang menjadi penghubung ke partai politik, Red)

"Varian ini berusaha menempel kepada pihak keamanan yang berpengaruh. Tujuannya agar bisa titipkan gagasan ke partai politik," katanya. 

(BACA JUGA:Ustad Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Makmun Rasyid: Salafi-Wahabi Adalah Virus yang Harus Diperangi)

Selain itu, mereka juga telah membuat sejumlah grup untuk mewadahi simpatisan atau pengikutnya. Salah satunya "Prajurit Mengaji". 

Semua isi grup terkait kajian keislaman merupakan bahan ajaran untuk pemula dan menengah. 

Namun umumnya terkait keimanan. Ini menjadi tahap dalam penataan jaringan di lingkungan keamanan. "Prinsipnya, jika TNI/Polri sudah terpengaruh dan terhipnotis, maka mereka akan dengan mudah mengarahkan kebijakan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing anggota. Ini yang harus diwaspadai dan harus dicegah," pungkasnya. 

(BACA JUGA:Ustad Khalid Haramkan Wayang, Eko Kuntadhi: Wahabi Selalu Menyudutkan Budaya Lokal)

Seperti diberitakan dugaan paham Wahabi/Salafi sudah menyusup ke tubuh institusi resmi negara disinyalir benar adanya. 

Sejumlah pengikut maupun penceramah aliran Wahabi/Salafi ini bahkan telah masuk ke Polri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Para penceramah aliran Wahabi/Salafi menyusup ke lembaga negara agar pergerakan mereka tidak dicurigai pemerintah.

(BACA JUGA:Mak Jleb! Wanda Hamidah Sindir Ahmad Dhani Wahabi dan Penebar Kebencian)

Masuknya aliran Wahabi/Salafi ke lembaga resmi negara ini dibongkar oleh mantan ustadz Wahabi/Salafi asal Gorontalo bernama Ustadz Rubianto Ibrohim.

Video kesaksian mantan ustadz Wahabi/Salafi tersebut diposting oleh pegiat media sosial Yusuf Muhammad. 

"Biar pada paham siapa sebenarnya yang menjajah Negeri kita. Bukan PKI, bukan Komunis, tapi mereka adalah bandit2 berkedok agama yg bayarannya bisa 20jt/bln," cuit Yusuf Muhammad melalui akun Twitter @yusuf_dumdum seperti dilihat FIN pada Rabu (9/3/2022).

(BACA JUGA:Said Aqil Sebut Pintu Masuk Teroris Itu Wahabi, Begini Tanggapan PKS)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: