Fadli Zon Curigai Oknum Pemerintah Dalangi Terorisme, Ternyata Inspirasinya dari Buku Ini

Fadli Zon Curigai Oknum Pemerintah Dalangi Terorisme, Ternyata Inspirasinya dari Buku Ini

Fadli Zon sedang membaca buku The Terror Factory: Inside The FBI’s Manufactured War on Terrorism -@fadlizon-Twitter

Aaronson dengan tegas menyebut itu semua bohong. Faktanya semua hanyalah drama. Dia pun menyindir dengan sebutan National Security Theater (Teater Keamanan Nasional).

Riset investigatif Aaronson ini dibiayai oleh Universitas California Berkeley. FBI sendiri membantah semua yang ditulis dalam buku tersebut. 

(BACA JUGA:Gus Miftah Sindir Ustad Khalid, Fadli Zon: Harusnya Merangkul, Bukan Memecah Belah)

Seperti diketahui, Fadli Zon pernah mengusulkan agar Densus (Detasemen Khusus) 88 Antiteror Polri dibubarkan.

Usulan Fadlin Zon ini memancing reaksi keras sejumlah pihak. Selama ini, masyarakat mengetahui Densus 88 kerap menangkap atau menggagalkan sejumlah aksi terorisme di Tanah Air.

Namun, Fadli Zon seolah-olah tidak melihat hal tersebut. Host Andy F Noya dalam acara Kick Andy Double Check yang tayang pada 6 Maret 2022, menggali lebih dalam terkait usulan pembubaran Densus 88 itu.

(BACA JUGA:Ngaku Kolektor Wayang, Fadli Zon Gak Ikut-Ikutan Kecam Ustad Khalid: Perbedaan Itu Wajar)

"Dalam pandangan masyarakat Anda terkesan selalu membela sejumlah ulama dan orang-orang yang dianggap radikal. Sebenarnya posisi Anda ini seperti apa," tanya Andy Noya seperti dalam tayangan yang dilihat FIN pada Selasa (8/3/2022).

Dengan gayanya yang santai, Fadli Zon menjawab bahwa sebenarnya Indonesia sebagai bangsa harus mencari titik temu. Bahkan Fadli Zon dengan tegas mengatakan istilah radikal atau garis keras baginya agak bermasalah.

"Saya kok tidak melihat ada orang Indonesia yang radikal enough. Lain misalnya dengan di luar. Kita ini semuanya masih bisa silaturahim, bisa didialogkan. Termasuk kepada ulama-ulama yang sekarang ini ditahan atas berbagai macam tuduhan. Sebetulnya untuk apa? Itu hanya memperuncing berbagai macam perbedaan. Menurut saya kita damai, saling merangkul, menunjang. Jadi saya terus berusaha silaturahim dan berkomunikasi dengan siapapun. Saya masih sangat optimis bahwa Pak Prabowo masih didukung oleh masyarakat," jawab Fadli Zon.


Fadli Zon dalam Kick Andy Double Check yang tayang pada 6 Maret 2022-Screenshoot Kick Andy -YouTube

(BACA JUGA:Jokowi 3 Periode? Fadli Zon: Sudah Tak Ada Urgensi Perpanjang Masa Jabatan! )

"Termasuk oleh kelompok yang dianggap radikal?" tanya Andy Noya lebih lanjut. Fadli Zon kembali menjawab, "Iya semua kelompok masyarakat," imbuhnya. 

Andy Noya kembali melanjutkan pertanyaannya. Kali ini lebih spesifik ke Densus 88. 

"Menarik juga karena kontroversi pembelaan Anda kepada mereka yang dituduh teroris dan radikal itu kemudian Anda mengusulkan Densus 88 dibubarkan. Karena kerjanya mengada-ada. Banyak orang yang mempertanyakan. Ini Fadli Zon  mata hatinya sudah buta apa? Bagaimana bom bunuh diri terjadi? Bagaimana pengungkapan kelompok teroris di Indonesia. Soal negara khilafah bagaimana sikap Anda? tanya Andy Noya serius.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: