Aksi Terorisme di Rusia Dikhawatirkan Merembet ke Indonesia, Ini Langkah yang Diambil Polri

Aksi Terorisme di Rusia Dikhawatirkan Merembet ke Indonesia, Ini Langkah yang Diambil Polri

Korban Tewas Serangan ISIS di Moskow Jadi 93 Orang-fin/xinhua-

FIN.CO.ID - Paska aksi terorisme di Moskow Rusia beberapa hari lalu, Polri melakukan sejumlah langkah antisipasi agar tak merembet ke Indonesia. Terlebih jelang perayaan lebaran 1445 H atau 2024 masehi.

Diungkapkan Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Verdianto Iskandar Bitticaca peristiwa yang terjadi di Rusia beberapa waktu lalu itu bisa memicu pelaku-pelaku di Indonesia untuk beraksi.

"Jadi memang sekarang isu terorisme yang lagi marak ya apalagi kemarin kejadian di rusia dan memang kadang kala kita orang Indonesia ini dari pelaku pelaku teror memang ada kejadian di luar negeri ini menjadi role model daripada pelaku pelaku yang ada di indonesia," kata Verdianto di Mabes Polri, Kamis, 28 Maret 2024.

Verdianto menjelaskan antisipasi aksi terorisme itu telah dibahas bersama Menkopolhukam beberapa waktu lalu.

"Itu juga kita antisipasi kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan dipimpin oleh bapak menko polhukam beberapa waktu lalu sesaat setelah ada kejadian di rusia, jadi ini juga kita antisipasi," ungkapnya.

"Teman-teman Densus, BNPT dan semua teman-teman intelejen semua sudah melakukan langkah langkah antisipasi dan memonitor semua jaringan jaringan teroris yang ada di indonesia," sambungnya.

BACA JUGA:

Sebagai informasi, jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia, mencapai ratusan orang. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut.

Dilansir BBC, Rusia telah mendakwa empat pria yang disebut melakukan serangan mematikan di gedung konser di Moskow yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

Tiga orang digiring dengan mata tertutup ke pengadilan Moskow, sementara satu orang lainnya menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.

Kelompok Negara Islam atau ISIS mengatakan mereka bertanggungjawab atas serangan pada hari Jumat di Balai Kota Crocus, melalui sebuah unggahan video. Para pejabat Rusia mengeklaim, walaupun tanpa bukti, tentang keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang berada di balik serangan tersebut. Putin menyebut musuh tersebut sebagai 'terorisme internasional'. 

Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.

"Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapapun yang membimbing mereka," kata Putin.(anisha aprilia)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: