Legislator Ini Bilang Konflik Rusia-Ukraina Kudu Jadi Pelajaran Buat Indonesia, Kok Bisa?

Legislator Ini Bilang Konflik Rusia-Ukraina Kudu Jadi Pelajaran Buat Indonesia, Kok Bisa?

Petugas polisi Ukraina memeriksa sisa-sisa rudal yang jatuh di jalan di Ukraina timur, di Kiev, Ukraina.-Reuters/Valentyn Ogirenko/-Antaranews.com

JAKARTA, FIN.CO.ID - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Indonesia disebut perlu mengambil pelajaran atas perang untuk penguatan pertahanan.

"Konflik Rusia-Ukraina harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Ini adalah kesempatan pemerintah agar lebih meningkatkan investasinya di bidang pertahanan," kata Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono dalam keterangannya, Jumat, 25 Februari 2022.

Dia menjelaskan, investasi di bidang pertahanan seperti jumlah prajurit, modernisasi peralatan, dan juga meningkatkan sumber daya prajurit dengan pelatihan, menjalin kerja sama militer dengan negara-negara lain, dan memastikan jangan sampai ada kebocoran dengan kedaulatan.

(BACA JUGA:Presiden Ukraina Ogah Kabur, Akui Dirinya jadi Target Utama Rusia: Musuh Telah Tandai Saya!)

Menurut dia, selama ini anggaran militer Indonesia trennya memang meningkat namun jika dilihat dari kebutuhan dan kondisi dunia saat ini, pertahanan RI masih jauh dari kriteria memadai.

"Misalnya, jumlah pesawat, kapal tempur, peralatan tempur, sistem komunikasi, satelit, itu masih jauh dari kemampuan yang memadai, hal ini yang harus menjadi perhatian dari pemerintah," ujarnya.

Dave menilai pemerintah Indonesia perlu memastikan kekuatan militer sanggup dan siaga untuk menghadapi segala macam ancaman. Dia mengatakan, Indonesia juga harus melihat ke depan terkait pengembangan teknologi militer.

(BACA JUGA:Alasan Indonesia Masih Ogah Ikutan Beri Sanksi ke Rusia)

Dia menjelaskan, dalam konteks krisis Rusia-Ukraina, Indonesia juga memiliki tanggungj awab sebagai bagian dari penjaga keamanan dunia untuk terus menyuarakan agar agresi militer dihentikan dan mengembalikan kedaulatan rakyat Ukraina.

Selain itu menurut Dave, Indonesia juga harus menggunakan forum-forum internasional dengan jalur diplomasi agar pertempuran Rusia-Ukraina bisa segera selesai.

"Indonesia juga harus mawas diri, kita harus lihat akan kah ada negara lain yang bisa melakukan hal yang sama," katanya.

(BACA JUGA:Perang Rusia - Ukraina Pecah! UEFA Bakal Pindahkan Final Liga Champion)

Sebelumnya, berdasarkan Global Fire Power (GFP) 2021 menyebutkan AS, China, Rusia masih menempati tiga besar militer terkuat dunia. Indonesia menempati urutan 16, dan di ASEAN menjadi negara dengan militer terkuat.

Di tahun 2021, belanja militer Indonesia 6,9 miliar dolar AS atau setara Rp98 triliun. Namun belanja militer Indonesia tersebut masih di bawah Singapura yaitu 9,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp135 triliun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agus

Tentang Penulis

Sumber: