Alasan Indonesia Masih Ogah Ikutan Beri Sanksi ke Rusia

Alasan Indonesia Masih Ogah Ikutan Beri Sanksi ke Rusia

Pertempuran Rusia dan Ukraina-REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO-cnnindonesia.com

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah Indonesia sampai belum berencana menjatuhkan sanksi kepada Rusia usai Presiden Vladimir Putin memulai perang dengan mengirim pasukan ke Donbass, Ukraina Timur.

Sikap pemerintah Indonesia memang berbeda dari sejumlah negara, khususnya di Barat yang mayoritas sudah memberikan sanksi kepada Rusia.

"Kebijakan satu negara terhadap lainnya, dan kebijakan satu negara atas suatu perkembangan isu, tentunya berangkat dari kepentingan nasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual, Jumat 25 2022. 

"Dengan demikian, tidak serta merta kami akan mengikuti langkah-langkah yang akan diambil satu negara tertentu," sambungnya.

(BACA JUGA:LRT Jabodebek Beroperasi Agustus 2022, KAI Cek Kesiapannya)

Menurut Faizasyah, sanksi tidak selamanya efektif untuk dijadikan sebuah mekanisme hukuman dalam menekan suatu negara.

"Apakah sanksi akan menyelesaikan suatu masalah? Karena dalam banyak kasus sanksi yang dijatuhkan tidak menyelesaikan permasalahan," ujarnya.

Sejauh ini, kata Faizasyah, terkait perang di Ukraina, Indonesia telah menyampaikan empat sikap resminya.

Pertama, prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi perdamaian di kawasan.

(BACA JUGA:Perang Rusia - Ukraina Pecah! UEFA Bakal Pindahkan Final Liga Champion)

Kedua, menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara serta mengecam tiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara.

Menegaskan kembali agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.

KBRI telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai dengan rencana kontinjensi yang telah direncanakan.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: