Harga Referensi CPO Untuk Penetapan Bea Keluar Februari 2022 Naik 0,54 Persen

Harga Referensi CPO Untuk Penetapan Bea Keluar Februari 2022 Naik 0,54 Persen

Ilustrasi Kelapa Sawit-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Februari 2022 naik USD7,02, dari yang semula  USD1.307,76/MT pada Januari 2022, menjadi USD1.314,78/MT pada Februari 2022. 

"Harga referensi tersebut meningkat USD7,02 atau 0,54 persen dari periode Januari 2022," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana, di Jakarta, dikutip Minggu, 30 Januari 2022. 

Indrasari mengatakan, penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

(BACA JUGA:Awas! Gengster yang Suka Main Bacok Gentayangan di Sepanjang Jalan Sudirman )

"Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold USD750/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD200/MT untuk periode Februari 2022," ungkapnya. 

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Februari 2022 sebesar USD2.522,63/MT, meningkat 1,91 persen atau USD47,32 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD2.475,31/MT. 

Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Februari 2022 menjadi USD2.234/MT atau meningkat 2,11 persen dari periode sebelumnya sebesar USD2.188/MT.

(BACA JUGA:Pemerintah Dukung Pemberdayaan UMKM Melalui Peningkatan Porsi Kredit UMKM)

Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menurunnya supply CPO dikarenakan curah hujan yang tinggi di Indonesia dan Malaysia. 

Kemudian penurunan jumlah tenaga kerja di perkebunan sawit Malaysia akibat pandemi juga turut mengurangi produktivitas CPO. Selain itu peningkatan harga minyak mentah secara global berdampak pada peningkatan harga bahan bakar alternatif.

"Sementara peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh optimisme pasar akan pemulihan setelah adanya pembatasan karena varian Omicron dan adanya penurunan supply kakao. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen," ungkapnya.

(BACA JUGA:Kapal Tol Laut Resmi Singgah di Kepulauan Sula)

Untuk HPE produk kayu dan kulit, tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya dan membuat BK produk kayu dan kulit juga tidak mengalami perubahan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: