Haiti Chaos, Perdana Menteri Ariel Henry Mundur

Haiti Chaos, Perdana Menteri Ariel Henry Mundur

Haiti Chaos Perdana Menteri Ariel Henry Mundur-fin/diolah-

FIN.CO.ID - Kerusuhan atau chaos yang terjadi di Haiti membuat politik di negara itu guncang. Perdana Menteri Haiti akan mundur dari jabatannya. 

"Kami mengakui pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry untuk membentuk dewan presiden transisi dan menunjuk perdana menteri sementara," ujar Presiden Guyana Irfaan Ali seperti dilansir Sputnik, Selasa, 12 Maret 2024.

Perundingan itu, yang digelar Konferensi Kepala Pemerintahan Komunitas Karibia (CARICOM) dan melibatkan para pemangku kepentingan di Haiti. 

Ini bertujuan mempercepat transisi politik di negara tersebut, yang dikuasai geng-geng bersenjata setelah presidennya dibunuh hampir dua tahun lalu.

Dewan presidensial transisi akan terdiri dari tujuh anggota yang mewakili berbagai gerakan Haiti dengan hak untuk memilih dan dua pengamat tanpa hak memilih, menurut deklarasi yang dirancang para perwakilan dari Haiti, negara-negara anggota Komunitas Karibia, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Brazil.

BACA JUGA:

Dewan itu akan menjalankan sejumlah kewenangan presiden untuk sementara dan bertindak berdasarkan suara mayoritas.

Pada 29 Februari, geng-geng bersenjata mulai melakukan penembakan di Port-au-Prince dan bandara internasional di ibu kota Haiti itu ketika Henry berkunjung ke luar negeri.

Saat itu, Henry sedang berada di Kenya guna membahas kesepakatan pengerahan tentara asing ke negaranya untuk memerangi kejahatan terorganisir. Geng-geng tersebut mengatakan tujuan mereka adalah mencegah Henry kembali ke Haiti.

Sekelompok geng bersenjata menyerbu penjara terbesar di Haiti dan membebaskan ribuan tahanan yang belum terkonfirmasi jumlahnya.

Sejak itu, pemerintah Haiti mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di Port-au-Prince. Haiti telah lama terperosok ke dalam krisis sosial dan politik sejak Presiden Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021.

Negara itu mencatat peningkatan aktivitas kelompok kriminal yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara situasi kemanusiaan memburuk akibat sejumlah bencana alam.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: