Bertemu Dirjen Kemendag, QNET dan AP2LI Siap Tingkatkan Penjualan Langsung di Indonesia

Bertemu Dirjen Kemendag, QNET dan AP2LI Siap Tingkatkan Penjualan Langsung di Indonesia

QNET dan AP2LI lakukan pertemuan dengan Dirjen Kemendag, ISY KARIM, --istimewa

FIN.CO.ID - QNET dan AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia) melakukan pertemuan dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Drs, Isy Karim.

Pertemuan Drs Isy Karim guna membahas tentang peluang dan komitmen untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan ekonomi Masyarakat melalui bisnis penjualan langsung.

“Kemendag mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif guna mendorong peningkatan investasi di sektor perdagangan. Salah satunya adalah Kemendag mengatur penyelenggaraan kegiatan usaha perdagangan yang menggunakan sistem penjualan langsung. Kemendag adalah pemegang kuasa yang memberikan izin perusahaan penjualan langsung untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia," ucap Ganang Rindarko selaku, General Manager QNET Indonesia di Kantor Kemendag Perdagangan Republik Indonesia.

"Tanpa izin Kemendag, mustahil perusahaan itu bisa menjual produk-produknya melalui sistem MLM. QNET sudah hadir di Indonesia selama 25 tahun dan terus berkomitmen dalam memajukan industri penjualan langsung dengan mematuhi semua regulasi yang berlaku,” sambungnya.

BACA JUGA:

Ganang Rindarko menambahkan bahwa QNET sangat mendukung Kemendag dan AP2LI sebagai wadah perusahaan penjualan langsung untuk meningkatkan perkembangan bisnis direct selling baik dari segi produk maupun dari segi jumlah perusahaan. 

Semakin banyak yang terlibat, maka industri penjualan langsung akan dikenal sebagai industri yang menjanjikan untuk kemajuan ekonomi sekaligus menghapus pemahaman bahwa direct selling adalah bisnis yang kurang menjanjikan dan money game.

Andrew Susanto,selaku  Ketua Umum AP2LI menyampaikan bahwa perkembangan direct selling di Indonesia cukup pesat tetapi masih apabila dibandingkan dengan negara tetangga, terutama Malaysia,

"kita masih tertinggal. Perlu upaya dari elemen pemerintah, asosiasi dan perusahaan untuk lebih menggencarkan bisnis direct selling yang sudah terbukti mampu menggerakan roda ekonomi. Selain itu, perusahaan penjualan langsung harus responsif terhadap perkembangan teknologi karena tidak ada yang bisa membendung perkembangan teknologi. Yang bisa kita lakukan adalah secepat mungkin kita harus memanfaatkan teknologi itu. Siapa yang cepat beradaptasi dengan teknologi, dialah yang akan menjadi pemenang. Dan itu berlaku di bisnis penjualan langsung," terangnya.

 

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: