Petani di Kabupaten Bekasi Diminta Percepat Masa Tanam, Kenapa?
Petani diminta masa tanam padi-FIN/Antara-
FIN.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Pertanian meminta petani melakukan percepatan masa tanam. Hal itu bertujuan untuk target produksi sekaligus mendorong peningkatan produktivitas hasil panen padi di Kabupaten Bekasi.
Demikian disampaikan oleh Sub-Koordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo. Dia juga mengatakan, upaya percepatan masa tanam dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan air di sekitar lahan pertanian.
BACA JUGA:
- Bangkitkan Harapan Petani di Lahan Kritis, BRI Menanam Grow & Green Salurkan Bantuan Tanaman Produktif
- Food Estate Tak Pro Petani, Muhaimin: Ini Harus Dihentikan
"Kalau kita menunda berisiko nanti ketika musim hujan sudah memasuki intensitas tinggi dan kita baru mulai tanam, bisa terkena banjir. Disiplin jadwal tanam dengan pemanfaatan air dan pupuk mencukupi jadi jaminan panen," katanya di Cikarang, Jumat 26 Januari 2024.
Dia menjelaskan, percepatan tanam secara serentak juga sebagai upaya antisipasi ledakan hama serta menjamin ketersediaan produksi gabah dalam satu musim dengan jumlah besar. Selain memberikan kepastian jadwal pemberian air serta pupuk.
"Di PJT (Perum Jasa Tirta) ada yang namanya rencana tata tanam global, tersusun jadwal pemberian air, kapan dibuka dan ditutup, dari golongan 1 sampai 13. Kemudian soal hama yang muncul kalau serempak, hanya tertentu saja," kata Dodo.
Pola ini sekaligus mendukung program empat kali panen dalam setahun atau Indeks Pertanaman (IP) 400 dengan produksi rata-rata di atas enam ton dalam satu hektare. Hal itu juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menunjang ketersediaan pangan nasional.
"Dengan begitu hasil panen dapat terus ditingkatkan dari IP 200 ke IP 400, dari produksi 500 ribuan ton gabah kering bisa jauh lebih produktif lagi. Sehingga berkontribusi terhadap lumbung padi nasional," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah mendistribusikan bantuan benih kepada sejumlah kelompok tani yang tersebar di wilayah hukumnya. Melalui bantuan petugas penyuluh pertanian untuk mendukung upaya percepatan tanam.
"Bantuan benih Gerakan Nasional Tanam Padi sudah kita salurkan kepada para petani dengan jumlah kurang lebih 300 ton. Ini sudah disalurkan sejak Bulan Desember 2023," ujarnya.
Pihaknya terus melakukan pengawasan melalui pengamanan standing croop menyangkut informasi terkini pertumbuhan padi serta gerakan pengendalian hama, terutama tikus.
BACA JUGA:
- Debat Keempat Pilpres, Cawapres Muhaimin: Petani Penolong Negeri
- Tegaskan Petani adalah Ujung Tombak, ini Cara Prabowo-Gibran Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Pihaknya juga berupaya melakukan koordinasi secara intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) menyangkut informasi perkembangan cuaca mengingat musim hujan masih terus berlangsung.
"Meski saat ini terbilang masih intensitas sedang namun perlu kita antisipasi juga dengan koordinasi berkelanjutan bersama BMKG untuk mengetahui informasi perkembangan terkini cuaca," katanya.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber:
