Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bom Gaza 178 Orang Tewas

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bom Gaza 178 Orang Tewas

Rudal Israel hantam Kota Gaza--

Dilansir dari Asosiasi Pers, Tentara Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi kematian empat sandera lagi, sehingga total korban tewas menjadi tujuh.

Qatar, yang berperan sebagai mediator bersama Mesir, mengatakan para perunding masih berusaha mencapai kesepakatan untuk memulihkan gencatan senjata. Israel dan Hamas saling menyalahkan karena mengakhiri gencatan senjata.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak para pejabat Israel untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina. Blinken bertemu pada hari Jumat dengan para menteri luar negeri Arab pada pembicaraan iklim global di Dubai.

Tidak jelas sejauh mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengindahkan seruan Amerika Serikat, sekutu terpenting Israel itu.

Kantor Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel “berkomitmen untuk mencapai tujuan perang,” termasuk membebaskan para sandera dan melenyapkan Hamas, yang telah menguasai Gaza sejak 2007.

Menanggapi seruan AS, militer Israel merilis peta online yang membagi Jalur Gaza menjadi ratusan bidang yang diberi nomor dan digambar secara sembarangan. 

Pihaknya meminta warga untuk mengetahui nomor lokasi mereka jika terjadi evakuasi. Peta tersebut tidak menunjukkan daerah aman untuk dievakuasi, dan tidak jelas seberapa mudah warga Palestina dapat mengaksesnya.

Hingga kini lebih dari 13.300 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sekitar dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak di bawah umur, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

 Jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi, karena para pejabat hanya memperbarui penghitungan secara sporadis sejak 11 November. Kementerian mengatakan ribuan orang dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan.

 Perang tersebut dimulai setelah serangan pada 7 Oktober oleh Hamas dan militan lainnya, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel selatan dan menawan sekitar 240 orang. The New York Times melaporkan militer Israel mengetahui rencana Hamas untuk menyerang tanah Israel lebih dari setahun sebelum operasi penghancuran tersebut. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: