Israel Bombardir Rafah, Kondisi Jalur Gaza Semakin Mengkhawatirkan

Israel Bombardir Rafah, Kondisi Jalur Gaza Semakin Mengkhawatirkan

Deretan tank perang berbendera Israel.-Anadolu-

FIN.CO.ID - Kondisi Jalur Gaza, Palestina, semakin darurat setelah pasukan Israel menutup perbatasan Rafah. 

Pintu penyeberangan dengan Mesir itu merupakan jalur utama masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sejak Selasa, 7 Mei 2024 lalu, tak ada bantuan kemanusiaan yang masuk Gaza, termasuk bahan bakar. Ini mengancam ketersediaan listrik, seperti untuk operasional rumah sakit.

"WHO telah menempatkan sejumlah pasokan di gudang dan rumah sakit, namun tanpa lebih banyak bantuan mengalir ke Gaza. Kami tidak bisa mempertahankan bantuan penyelamatan nyawa ke rumah sakit," kata Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis, 9 Mei 2024.

BACA JUGA:

WHO menyatakan bahan bakar yang tersedia saat ini hanya cukup untuk layanan kesehatan di Gaza selatan selama 2 hari mendatang. Badan PBB itu sudah meminta izin kepada Israel agar bahan bakar diizinkan masuk Gaza, namun ditolak.

Selain itu, WHO melaporkan, Rumah Sakit Abu Yousef Al Najjar di Rafah sudah tidak beroperasi lagi. Rumah sakit itu merupakan satu dari hanya tiga fasilitas medis tersisa di Rafah. 

"Beberapa peralatan medis di sana telah dipindah ke rumah sakit lapangan. Para petugas WHO akan tetap berada di Gaza untuk memberikan layanan kesehatan," ujarnya. 

Rafah disesaki sekitar 1,5 juta pengungsi yang mencari perlindungan dari perang. Israel telah menduduki perbatasan Rafah dan melakukan serangan darat besar-besaran di kota itu.

Meskipun ditentang komunitas internasional. Serangan darat ke Gaza bisa memicu pembantaian massal warga Gaza.

BACA JUGA:

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: