Bareskrim Ungkap Narkoba Jenis Baru Water Happy dan Keripik Singkong Diproduksi di Bantul DI Yogyakarta

Bareskrim Ungkap Narkoba Jenis Baru Water Happy dan Keripik Singkong Diproduksi di Bantul DI Yogyakarta

Keripik Singkong (Cookpad.com)--

fin.co.id - Bareskrim Polri mengungkap peredaran narkotika dan obat obatan terlarang (narkoba) jenis baru. 

Narkoba tersebut dikemas dalam campuran pada cairan water happy dan keripik singkong. 

Narkoba jenis baru tersebut diproduksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada menjelaskan, cairan water happy dan keripik tersebut mengandung narkotika. 

"Pada hari Kamis (2/11) Bareskrim Polri bersama dengan Polda DIY berhasil mengungkap peredaran gelap narkoba dengan modus operandi baru, yaitu penjualan cairan water happy dan keripik pisang yang di dalamnya mengandung narkotika," Wahyu Widada dalam konferensi pers di Bantul, DIY, Jumat 3 November 2023.

Wahyu menerangkan, peredaran narkoba dengan modus operandi sudah mulai berkembang dan tidak konvensional lagi.

BACA JUGA:Usut Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim Periksa Vokalis Grup Band Zivilia

BACA JUGA:Ini Tampang Fredy Pratama Gembong Narkoba Terbesar di Indonesia, DPO Sejak 2014, Diduga Operasi Pelastik

Tetapi merambah pada hal-hal yang menjadi keseharian masyarakat, salah satunya dengan terbongkarnya penjualan happy water dan penjualan keripik pisang.

"Modus operandi yang berkembang ini bukan hanya dari sisi produksinya dan metode penjualannya, melainkan juga sudah menggunakan teknologi dengan memanfaatkan penjualan penjualan secara online (daring)," kata Kabareskrim.

Wahyu Widada menjelaskan, pengungkapan kasus narkoba dengan modus operandi tersebut berawal dari pengungkapan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. 

Hal ini setelah polisi melakukan operasi siber dan pemantauan di dunia maya.

"Di dunia siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan dalam bentuk keripik pisang. Di situ dicantumkan harganya cukup tinggi, keripik pisang kok harga segitu? Tidak masuk akal. Akan tetapi, dengan itu, kami curiga, ini ada apa?" katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya kemudian melacak dan memantau akun media sosial yang menjual tersebut. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: