Syahganda Nainggolan Bilang Anies Baswedan Menang Pilpres Rakyat Miskin Jadi Kaya
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan -Instagram Anies Baswedan-
Anies Baswedan Pilpres 2024- Aktivis Syahganda Nainggolan mengklaim, jika Anies Baswedan menang dalam Pemilihan Presiden 2024, maka rakyat miskin di Indonesia akan menjadi kaya raya.
"Anies menang untuk membuat rakyat jadi kaya. Rakyat miskin jadi kaya," kata Syahganda dikutip dalan video TikTok di akun Fakta Anies, Jumat 4 Agustus 2023.
Syahganda mengatakan, relawan Anies Baswedan tidak perlu berharap jabatan jika mendukung Anies.
Para relawan diharapkan hanya menaruh harapan ke Anies agar kemiskinan di RI bisa turun.
"Tidak boleh kita itu berpikir untuk jadi pejabatnya Anies, mau jadi kawannya Anies, mau jadi konglomerat tidak. Kita minta Anies, Nies kami mendukung Anda untuk membuat semua warga miskin menjadi kaya" katanya.
BACA JUGA:
- NasDem Sebut Cawapres dari Kalangan NU Sangat Tepat untuk Tambal Kelemahan Anies Baswedan
- Ramai Izin Acara Senam Bersama Anies Baswedan Dicabut, Tri Adhianto Salahkan Kepala Dispora Kota Bekasi
Kemiskinan di DKI Meningkat era Anies Baswedan.
Pada 2022 lalu, Badan Pusar Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah 3.750 atau sekitar 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta.
Dengan kenaikan itu, warga miskin di Jakarta total ada 502,04 ribu orang.
Seperti dikutip dari Antara, data kenaikan warga miskin Jakarta berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.
Salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan di Jakarta adalah pandemi Corona.
BPS DKI menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk menghitung tingkat kemiskinan di Jakarta.
BACA JUGA:
- Soal Elektabilitas Anies Baswedan, Jusuf Kalla: Elektabilitas Donald Trump Kecil Tapi Menang Pilpres Amerika
- Lembaga Survei Australia Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Dekati Ganjar, Begini Penilaian Pengamat
Dengan pendekatan itu, BPS menilai kemiskinan merupakan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau belanja.
Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono mengatakan turunnya daya beli warga juga dipicu adanya tingginya inflasi di periode September 2021 hingga Maret 2022.
.jpeg)
Sumber:
